Berita Lampung

Disdik Tulangbawang Barat Optimis Bisa Terapkan Kurikulum Merdeka 

"Masih terdapat tantangan yang harus dilalui dalam penerapan kurikulum merdeka tersebut," terang Kepala Dinas Pendidikan Tulangbawang Barat.

Penulis: Candra Wijaya | Editor: Indra Simanjuntak
dokumentasi
Kadis Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat, Budiman Jaya.  

Tribunlampung.co.id, Tulangbawang Barat - Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat optimis bisa menerapkan sistem kurikulum merdeka kepada seluruh sekolah di wilayah setempat.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat, Budiman Jaya mengatakan, setidaknya lima tantangan yang harus dilalui untuk bisa menerapkan sistem kurikulum merdeka.

"Masih terdapat tantangan yang harus dilalui dalam penerapan kurikulum merdeka tersebut," terang Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulangbawang Barat, Kamis (29/12/2022).

Adapun tantangan di antaranya pemahaman warga sekolah kurikulum merdeka belajar yang masih beragam.

Kemudian minimnya fasilitas sekolah juga menjadi perhatian penting yang perlu mendapatkan dukungan penuh dari pemda setempat.

Baca juga: Terapkan Kurikulum Merdeka Belajar, 14 SD dan SMP di Mesuji Dapat Program Sekolah Penggerak

Selain itu, komunitas belajar yang sudah terdaftar belum berperan aktif.

Terdapat juga pendampingan oleh pengawas pembina kepada guru dalam melaksanakan proses pembelajaran belum maksimal.

Serta mitra pembangunan lokal perlu digali untuk bisa berperan aktif.

"Semua itu merupakan tantangan yang harus dilalui bila sistem penerapan di kurikulum merdeka belajar tersebut dilakukan," jelasnya. 

Ia menuturkan, pihaknya diberikan buku panduan yang nantinya akan diterapkan di Tulangbawang Barat.

Menurutnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Nadiem Makarim, menyebutkan terdapat beberapa keunggulan yang dimiliki kurikulum merdeka.

Antara lain lebih sederhana dan mendalam.

Hal tersebut dikarenakan kurikulum merdeka fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kebutuhan peserta didik pada fasenya.

"Kemudian tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka karena bagi peserta didik, tidak ada program peminatan di SMA," paparnya.

Karena seluruh peserta didik dapat memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya. 

Sedangkan bagi guru, mereka akan mengajar sesuai tahapan pencapaian dan perkembangan peserta didik.

Baca juga: SMA N 15 Bandar Lampung Melaksanakan In House Traning dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar

"Menurut Kementerian penerapan kurikulum merdeka ini dapat lebih relevan dan interaktif, dalam di proses pembelajaran," ucapnya.

Sehingga mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar di setiap sekolah yang ada.

(Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved