Berita Lampung
Jembatan Pulau Pasaran Bandar Lampung Tahap Finishing, Bisa Dilintasi Warga Januari 2023
Salah satu pekerja Anton menjelaskan, pembangunan jembatan penyeberangan menuju Pulau Pasaran ini masih tahap finishing.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Rehabilitasi tahap II Jembatan Pulau Pasaran, Kotakarang, Telukbetung Timur, Bandar Lampung telah selesai dilakukan.
Saat ini masih dilanjutkan dengan pemasangan pagar pengaman yang belum sepenuhnya rampung.
Salah satu pekerja Anton menjelaskan, pembangunan jembatan penyeberangan menuju Pulau Pasaran ini masih tahap finishing.
"Sudah 95 persen progresnya. Tinggal pagarnya sekitar 20 meter lagi selesai dari total panjang pagar 120 meteran," ungkapnya kepada wartawan, Jumat (30/12/2022).
Diperkirakan jembatan tersebut bisa difungsikan oleh masyarakat sekitar pada 15 Januari 2023 mendatang.
Baca juga: Warga Sambut Positif Pelebaran Jembatan Pulau Pasaran Bandar Lampung
Baca juga: Pelebaran Jembatan Pulau Pasaran Terkendala Cuaca, Dinas PU Lanjutkan Pembangunan
"Kalau saat ini masih banyak material di atas bangunan jembatan, pengecoran pagar juga belum selesai, sehingga belum diperkenankan dilintasi warga," beber dia.
Anton membeberkan, kendala yang dihadapi pekerja dalam proses pembangunan jembatan adalah saat terjadi air pasang.
"Kendalanya kalau lagi pasang airnya, kadang materialnya ikut hanyut," jelasnya.
Kendala tersebut turut mempengaruhi lamanya proses pengerjaan sehingga molor dari waktu awal yang harusnya selesai di akhir Desember 2022 ini.
Kepala Dinas PU Pemkot Bandar Lampung Iwan Gunawan dikonfirmasi terpisah mengatakan, untuk jembatannya telah selesai direhab.
"Sudah tersambung jembatannya. Bisa cek langsung ke lokasi. Saat ini yang prioritas memang renovasi itu dulu," ujar Iwan.
Terkait rencana pelebaran jembatan menurutnya akan melihat anggarannya ke depan di tahun 2023.
"Sisanya belom ada rencana untuk pelebaran, liat nanti anggarannya," paparnya.
Terkait rehabilitasi jembatan tahap II itu, menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar.
Nilai tersebut itu setara dengan biaya pemasangan tiang pancang pada rehabilitasi tahap I.