Berita Lampung

KWT di Pesawaran Lampung Manfaatkan Pekarangan Rumah Tanam Sayuran Bernilai Ekonomis

Sayuran yang ditanam oleh anggota KWT Desa Bogorejo di Kabupaten Pesawaran, Lampung, tersebut berupa cabai, terong, tomat, sawi.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Hasil panen sawi di pekarangan rumah oleh KWT Sekar Tanjung bersama Evi Susina, Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, Senin (2/1/2023). KWT di Pesawaran Lampung manfaatkan pekarangan rumah tanam sayuran bernilai ekonomis. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Manfaatkan perkarangan di sekitar rumah, anggota kelompok wanita tani (KWT) Sekar Tanjung di Desa Bogorejo, Pesawaran, Lampung, menanam berbagai jenis sayuran.

Sayuran yang ditanam oleh anggota KWT Desa Bogorejo di Kabupaten Pesawaran, Lampung, tersebut berupa cabai, terong, tomat, sawi dan berbagai sayuran lainnya.

Evi Susina Anggota DPRD Pesawaran yang juga penggiat tanaman sayuran tersebut mengungkapkan para anggota KWT Desa Bogorejo memfungsikan perkarangan di lingkungan rumah untuk menanam sayur.

“Selain hasilnya dimanfaatkan sendiri, tentu menanam berbagai jenis sayuran dapat menambah pendapatan dari nilai ekonomi,” kata Evi Susina, Senin (2/1/2023).

Disamping itu lanjut Evi, dengan menanam berbagai jenis sayuran dapat membantu dalam upaya ketahanan pangan apabila diolah secara mandiri.

Baca juga: Pimpin Apel Perdana di 2023, Bupati Pesawaran Lampung Ingatkan Disiplin ASN

Baca juga: Tingkat Kemiskinan di Pesawaran Lampung Tahun 2022 Turun 13,85 Persen

Evi menilai, ada beberapa jenis sayuran yang dapat diolah menjadi berbagai camilan selain dengan cara disayur seperti pada umumnya.

“Sawi bisa dijadikan keripik sawi krispi misalnya,” ucap politisi partai Gerindra tersebut.

Anggota KWT Desa Bogorejo yang berjumlah 24 orang tersebut juga telah melakukan program menanam sayuran di pekarang selama beberapa bulan lalu.

Evi menjelaskan, bahwa terdapat juga jenis sayuran yang sudah siap untuk dipanen.

“Kami juga bersama ibu Sarmin ketua KWT Desa Bogorejo juga tadi sempat memanen sawi,” ucap Evi.

Sawi yang dipanen tersebut berada di rak tanaman dari bambu yang efesien dan menghemat lahan.

“Sawi yang dipanen terjaga kualitasnya karena dilakukan dilakukan perawatan yang rutin dan terjaga,” jelasnya.

Evi mengatakan hasil panen yang dilakukan oleh ibu-ibu anggota KWT tersebut menghasilkan sampai 20 kilogram.

“Kalau penerapannya dilakukan dan terprogram tentu sangat baik,” ucapnya.

Baca juga: Pantai Pesawaran Lampung Masih Jadi Tujuan Wisata meski Cuaca Ekstrem

Baca juga: Selama 2022, Penyalahgunaan Narkoba di Pesawaran, Lampung Turun Jadi 85 Kasus

Terlebih itu, Evi menerangkan hasil dari sayuran yang telah dipanen juga jika dikonsumsi dengan perawatan yang baik maka menambah gizi bagi kebutuhan tubuh.

“Kalau menanam sendiri jadi lebih aman sebab dari pemakaian zat kimia untuk stimulus pertumbuhan tanaman,” tuturnya.

Evi menyebut, anggota KWT musti harus menggali lagi dalam media tanaman yang efesien.

“Bisa juga terus mengembangkan tanaman hidrponik misalnya,” tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved