Berita Lampung
PHRI Lampung Sebut Okupansi Hotel Tahun 2022 Tembus 70 Persen
PHRI Lampung menyebut ada peningkatan okupansi (hunian) hotel cukup signifikan di tahun 2022 dibandingkan 2021 lalu.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia ( PHRI ) Lampung menyebut ada peningkatan okupansi (hunian) hotel cukup signifikan di tahun 2022 dibandingkan 2021 lalu.
Sekretaris PHRI Lampung Friandi Indrawan mengungkapkan, di tahun 2022 peningkatan okupansi hotel hampir mencapai 70 persen dibandingkan 2021 lalu yang sebesar 64 persen lebih.
"Ada kenaikan sekitar 5 persen hingga year end (penutup tahun), kita achieved (tercapai) hampir 70 persen," kata Didi, sapaan akrab Friandi, Kamis (5/1/2023).
"Terlebih di 2022 kondisi PPKM semakin longgar ditambah adanya beberapa event besar yang digelar di Lampung," bebernya."Sehingga turut mendongkrak tingkat hunian hotel," sambung dia.
Sementara di tahun 2020, okupansi hotel ada di kisaran 53 persen.
Baca juga: Okupansi Hotel di Lampung Stabil, Hampir Sentuh 100 Persen saat Akhir Pekan
Baca juga: Okupansi Hotel di Lampung Mulai Menurun
Menurutnya jika industri hotel sudah achieved di angka 70 persen lebih, dapat dikatakam sudah mencapai margin yang cukup besar.
"Artinya bahwa bisnis hotel tersebut sehat," jelas dia.
Didi optimistis di 2023 bisnis perhotelan dan pariwisata semakin bergeliat lagi.
"Tentu kita dorong agar di 2023 semakin meningkat, paling tidak di angka 73 persen atau 74 persen," harap Didi.
"Apalagi didukung dengan dicabutnya status PPKM, tentu diharapkan akan semakin baik lagi tingkat huniannya," ujarnya.
Diakuinya, kendati mengalami kondisi cukup berat dampak badai pandemi Covid-19 pada tahun 2020 hingga 2021, untuk kondisi perhotelan di Lampung tidak terlalu terpuruk.
"Ini menggembirakan di 2020 termasuk 2021, kita nggak pernah buruk (tingkat huniannya) seperti daerah-daerah lain," paparnya.
Dorong Akses yang Baik
PHRI berharap dari pemerintah juga memberikan akses yang mudah dan nyaman bagi pengunjung atau para wisatawan.
"Seperti terkait infrastruktur termasuk bandara internasional kami harapkan dapat berfungsi sebagaimana harusnya, artinya akan ada direct flight (penerbangan langsung) dari luar negeri masuk ke Lampung," urai dia.
Leisure visit (liburan atau rekreasi) ke Lampung juga diakuinya semakin meningkat.
"Kalau 2020, 2021 belanja pemerintah dikurangi cukup drastis,tapi ternyata tidak terlalu berpengaruh dengan okupansi hotel," kata Didi.
"Ini satu indikasi kalau leisure visit-nya meningkat, orang datang ke Lampung untuk bersenang-senang semakin banyak," ujar dia.
Pihaknya juga turut mendorong agar destinasi pariwisata di Lampung semakin bertambah dan bervariasi sehingga menghadirkan ragam pilihan untuk pengunjung.
Tidak hanya sebatas infrastruktur dan kemudahan akses menuju lokasi wisata.
(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)
Bandit Pakai Modus Baru, Rokok Ilegal Senilai Rp 1,07 Miliar Ditutup Tikar |
![]() |
---|
Pemuda Beraksi Dini Hari, Gasak 10 Laptop dan 7 Charger |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Serahkan Raperda Perubahan APBD 2025 |
![]() |
---|
Pertama di Indonesia, Kapal Dalom Milik Pemprov Lampung Segera Layani Rute Bakauheni–Merak |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Siap Bahas Perda Anti-LGBT Bersama DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.