Kesehatan
Ternyata Pakai Celana Ketat Bisa Sebabkan Terjadinya Keputihan, Ini Penyebabnya!
Keputihan masih banyak dialami wanita, namun tidak banyak wanita yang menderita keputihan mau memeriksakan diri ke dokter karena malu.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Keputihan adalah cairan yang keluar dari kelamin wanita atau vagina, dan sampai saat ini keputihan masih banyak dialami wanita.
dr Putri Anitasari, Sp.KK, FINSDV dari Rumah Sakit Graha Husada Lampung dan Klinik Sabila Bandar Lampung mengatakan, meskipun keputihan masih banyak dialami wanita, namun tidak banyak wanita yang mau memeriksakan diri ke dokter karena malu
Keputihan ada yang normal yakni berbentuk lendir, tidak berbau, tidak bewarna, tidak ada rasa gatal, tidak ada kemerahan, dan munculnya menjelang atau setelah haid.
Ada juga keputihan tidak normal yang disebabkan oleh infeksi jamur candida albicans, yakni jamur yang timbul karena vagina terlalu lembab akibat pakai celana yang ketat dan bahannya tidak menyerap keringat, serta tidak rajin ganti pakaian dalam.
Keputihan tidak normal karena infeksi jamur ini memiliki ciri warnanya putih, bentuknya menggumpal, teksturnya seperti pecahan keju, ada rasa gatal, dan lecet atau iritasi jika saat ada rasa gatal vagina langsung di garuk.
Baca juga: Khasiat Daun Pepaya untuk Kesehatan, Bisa Mengatasi Keputihan
Keputihan tidak normal juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri dengan ciri warnanya putih keabuan, berbau amis, dan bisa gatal atau tidak
Infeksi bakteri yang paling banyak adalah vaginosis bakterialis yakni ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat didalam vagina.
Vaginosis bakterialis salah satunya terjadi karena sering menggunakan sabun kewanitaan, kurang jaga kebersihan saat haid dan setelah berhubungan seksual, serta ketika membersihkan vagina dengan air setelah buang air kecil caranya salah yakni dari belakang kedepan.
Selain itu ada juga keputihan karena infeksi bakteri chlamydia trachomatis dengan ciri kental kekuningan, dan chlamydia trachomatis ini asimptomatis atau tidak bergejala.
"Chlamydia trachomatis disebabkan infeksi genital non spesifik yang muncul karena infeksi menular seksual," kata anggota Perdoski Cabang Bandar Lampung itu dalam Bincang Kesehatan Tribun Lampung, Kamis 5 Januari 2023.
Ada juga keputihan karena infeksi menular seksual gonore, dengan ciri keputihannya bisa cair atau kental, nyeri perut bagian bawah, radang panggul, dan bisa atau tidak nyeri kencing.
Selanjutnya ada keputihan karena parasit trikomoniasis akibat hubungan seksual dengan ciri warna kuning kehijauan, ada rasa gatal dan terbakar, serta iritasi.
Jika sudah mengalami keputihan segera datang ke dokter karena infeksi jamur, bakteri, maupun parasit yang menyebabkan keputihan bisa menginfeksi organ tubuh lain seperti saluran kencing, kandung kemih, dan rahim.
"Bahkan bisa juga sampai menyumbat saluran rahim, yang akan berbahaya jika sedang menjalani program hamil," ujar dr Putri.
Baca juga: Penyakit Keputihan Tidak Hanya Terjadi oleh Wanita Melaikan Dialami Pria Juga
Saat datang ke dokter, dokter akan melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang seperti mengambil sampel keputihan untuk diperiksa di laboratorium.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.