Berita Terkini Nasional

Pegawai Dissos Meninggal Kecelakaan, Jatuh dari Truk Saat Pindahan Kantor

Satu orang pegawai Dinas Sosial Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan, terjatuh dari truk saat mengangkut barang.

KOMPAS.COM/HAMIM
Petugas mengevakuasi pegawai Dinsos Bojonegoro yang jatuh dari bak truk saat memindahkan barang-barang dari kantor lama menuju kantor baru, Rabu (11/1/2023). Satu orang pegawai Dinas Sosial Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan, terjatuh dari truk saat mengangkut barang. 

Tribunlampung.co.id, Bojonegoro - Satu orang pegawai Dinas Sosial Bojonegoro, Jawa Timur, meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan, terjatuh dari truk saat mengangkut barang.

Seorang pegawai yang meninggal tersebut merupakan satu dari antara empat pegawai Dinas Sosial Bojonegoro, Jawa Timur, yang mengalami kecelakaan.

Mereka terjatuh dari atas truk saat mengangkut barang dari kantor lama menuju ke kantor baru.

Seorang pegawai yang meninggal dunia tersebut bernama Redi Darmawan.

Sementara, tiga orang lainnya mengalami luka-luka pada bagian tubuhnya.

Kepala Unit Penegakan Hukum Satlantas Polres Bojonegoro Ipda Imam Wahyudi mengatakan, kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Wahidin Sudirohusodo, Kota Bojonegoro, Rabu (11/1/2023) pukul 11.30 WIB.

Saat itu, para korban sedang bekerja memindahkan barang-barang dari kantor yang lama menuju kantor yang baru menggunakan kendaraan truk.

Para korban tersebut sedang duduk di atas pintu bak truk bagian belakang, saat di perjalanan tiba-tiba pintu bak truk tersebut terbuka.

"Para korban pun terjatuh dari atas truk yang sedang berjalan," kata Ipda Imam Wahyudi, saat dikonfirmasi Kompas.com.

Setelah melihat ada korban terjatuh dari truk, saksi kejadian pun langsung memanggil petugas kepolisian dan petugas medis untuk mengevakuasi para korban menuju rumah sakit.

"Satu korban meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit lantaran menderita luka yang cukup parah di bagian kepala," terangnya.

Sedangkan tiga korban lainnya bernama Sunandar, Sungkono, dan Ilham, hanya mengalami luka ringan.

Mereka masih dirawat.

Imam Wahyudi menyampaikan, kasus hukum kecelakaan maut yang menewaskan pegawai Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro itu ditangani pihak kepolisian.

Pihaknya juga telah menggelar olah tempat kejadian dan memeriksa pengemudi truk serta sejumlah saksi dalam kecelakaan tersebut.

"Untuk pengemudi truk masih kita periksa dan kami juga masih mengumpulkan barang bukti setelah olah tempat kejadian kecelakaan," tandasnya.

Bocah TK Meninggal

Insiden lain yang terjadi di Bojonegoro, Jawa Timur, yakni bocah TK meninggal dunia.

Duka mendalam dirasakan oleh kedua orang tua PN, siswa satu sekolah Taman Kanak-kanak (TK) di Bojonegoro, Jawa Timur.

Mereka harus merelakan kepergian PN, buah hati mereka untuk selamanya.

PN meninggal dunia saat bermain air bersama teman-temannya di lokasi Wisata Bajak Laut di Kecamatan Bungah, Gersik pada Rabu (20/10/2021) siang.

Suasana gembira, saat PN dan teman-temannya bermain dan berenang di kolam renang, berubah menjadi tangisan histeris.

Saat itu korban PN bermain bersama teman bersama satu rombongan dari TK Ahmad Jaya Desa Cangkir, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro.

Sementara seorang temannya berinisialAD harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, karena mengalami luka.   

AD dirujuk ke rumah sakit Muhammadiyah Lamongan.

PN dan AD, yang berasal dari rombongan anak-anak tersebut mengalami luka di tengah kolam dengan kedalaman 40 sentimeter, tepatnya di depan perosotan berbentuk gurita.

Diduga kuat, korban baru saja meluncur dari perosotan tersebut. Satu persatu anak-anak keluar dari kolam.

"Dalam perjalanan ke RS Mabarrot Bungah PN meninggal dunia. Sedangkan AD usai dari RS Mabarrot Bungah langsung dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan," terang Kapolsek Bungah, AKP Sujiran, Kamis (21/10/2021) kemarin.

Petugas dari Polsek Bungah langsung mendatangi lokasi kejadian. Air kolam renang tersebut dalam kondisi 'butek' atau keruh. Polisi melakukan olah TKP.

Menggali keterangan dari saksi yang berada di lokasi kejadian. Kemudian saksi menunjukkan lokasi musibah yang merenggut korban jiwa.

"Lokasinya di kolam renang depan perosotan," kata dia.

Petugas langsung memasang garis polisi di pintu masuk wisata dan wahana kolam renang.

Sujiran menerangkan, keluarga korban membuat surat pernyataan menerima kematian anaknya sebagai musibah.

Surat tersebut diketahui Kepala Desa Cengkir, Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro.

Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan seluler, Zainudin pemilik wisata Bajak Laut mengaku tidak mengetahui pasti peristiwa itu.

Karena saat kejadian, ia tidak berada di lokasi. Ia berdalih kematian korban bukan karena tenggelam.

"Mungkin saja terpeleset, karena posisi di kolam anak airnya hanya 40 cm," ujarnya saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya kepada awak media, Rabu (20/10/2021) malam.

Korban PN langsung dibawa menuju rumah duka di Kecamatan Kepuhbaru, Kabupaten Bojonegoro.

Tiket masuk korban saat masuk ke Wisata Bajak Laut Bungah itu menjadi barang bukti. 

Anak-anak dan Guru TK Dilarikan ke Rumah Sakit 

Sebelumnya kejadian yang sama pernah terjadi di Kabupaten Ciamis pada bulan Juni lalu.

Satu unit odong-odong mengalami kecelakaan, terguling di jalan Cireong Dusun Walahir Desa Sukaresik, Kecamata Sidangkasih, Kabupaten Ciamis, pada Selasa (22/6/2021) siang.

Mobil modifikasi berpelat nomor Z 1172 AB yang dikemudikan Dedi Effendi (50) itu sempat oleng saat melewati jalanan menurun.

Sebanyak 13 penumpang yang terdiri dari guru TK dan anak-anak asal Kelurahan Panglayungan dan Kelurahan Kahuripan Kota Tasikmalaya mengalami luka-luka akibat kejadian itu.

Peristiwa kecelakaan tunggal itu langsung mengagetkan warga setempat.

Sebanyak 9 penumpang dirawat di RSUD Dr Soekarjo Tasikmalaya, tiga  penumpang dirawat di RS TMC Tasikmalaya.

Sedangkan pengemudi Dedi Efendi serta seorang penumpang dirawat di RS Jasa Kartini Tasikmalaya.

Menurut Kasat Lantas Polres Ciamis, AKP Zanuar Cahyo Wibowo  S.Ik  kepada Tribun Selasa (22/6) kecelakaan yang menimpa mobil modifikasi yang mengangkut 13 penumpang tersebut terjadi saat mobil melawati jalan menurun.

Pengemudi diperkirakan tidak mengetahui kondisi jalan dan tidak dapat mengendalikan mobil yang sedang meluncur dari arah Sukaresik menuju arah Sindangkasih.

Sehingga mobil yang dikemudikan Dedi Efendi, warga Cinehel Kota tasikmalaya tersebut oleng dan terbalik miring saat melewati jalan menurun dan  berbelok ke arah kanan  tersebut.

“Sebanyak 13 penumpang mengalami luka-luka, termasuk pengemdui. Korban sudah dievakuasi ke rumah sakit di Tasikmalaya. Rata-rata mengalami luka ringan. Tidak ada korban jiwa,” katanya.

Sebelumnya pada hari Minggu (20/6) sekitar pukul 15.10 kejadian serupa menimpa mobil modifikasi (odong-odong)  di jalan Gunungsari Dusun Gunungsari Rt 05 RW04 Desa Panyingkiran  Ciamis.

Waktu itu mobil odong-odong bernomor polisi Z 1206 HT yang dikemudian Rahman yang membawa penumpang 18 orang  oleng di sisi jalan.

Dari penumpangan yang sebagian besar anak-anak dari Desa Panyingkiran tersebut 3 orang mengalami luka-luka.

( Tribunlampung.co.id / Kompas.com / TribunJateng.com )

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved