Berita Lampung

Pelajar di Lampung Selatan Terpaksa Harus Lewati Jembatan Bambu untuk Sampai ke Sekolah

Pelajar di Lampung Selatan terpaksa harus melewati jembatan bambu untuk sampai ke sekolah.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: soni
Tribun Lampung/ Dominius D Barus
(Foto : Dominius Desmantri Barus ) Pelajar di SDN 1 Desa Bandar Dalam dan warga RT 2 Dusun Sukajadi Desa Bandar Dalam, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung terpaksa harus melewati jembatan bambu untuk sampai ke sekolah, dan jalan besar, Selasa (17/1/2023). 

"Jembatan ini sebagai akses utama di lewati untuk para pelajar yang hendak kesekolah dan menghubungkan dua dusun," kata Heri Indarto, Selasa (17/1/2023).

Akan tetapi belakangan ini, kata Heri,  jembatan gantung sudah terlihat hancur.

Heri menjelaskan kondisi jembatan tersebut terlihat alas jembatab sudah mulai rapuh, penyanggah besi jembatan sudah mulai berkarat.

Meskipun demikian, kata Heri, setiap hari warga masih melewati jembatan tersebut.

Selain pelajar, Heri menjelaskan setiap hari masyarakat juga melewati jembatan itu dengan berpegangan kawat seling jembatan gantung tersebut.

Bersama Bhabinkamtibmas Bripka Ardi Mulyadi, Sertu Heri Indarto membantu para pelajar dan warga melewati jembatan gantung tersebut saat mereka hendak melewati jembatan gantung tersebut.

"Kami sangat senang melihat rasa semangat anak-anak yang tanpa ada rasa kawatir melewati demi sebuah pendidikan yang ia capai," kata Heri.

Heri mengatakan setiap hari dirinya melakukan kegiatan monitoring saat anak anak pelajar pulang dan berangkat sekolah dan menyebrang jembatan gantung tersebut.

Masih kata Heri, dirinya dan warga setempat sempat memperbaiki alas dari jembatan gantung yang sudah rapuh tersebut.

Namun, dikataan Heri, masih ada berapa meter lagi alas jembatan gantung tersebut yang bambunya belum diganti.

Warga setempat Aceng menyebut jembatan tersebut merupakan akses utama dan satu-satunya bagi warga dan para siswa sekolah dasar negeri 1 Bandar Dalam.

Aceng mengatakan warga dan para siswa sekolah dasar negeri 1 Bandar Dalam tak ada pilihan jalan lain selain dari jembatan gantung tersebut.

Meskipun, kata Aceng, warga dan para siswa harus bertaruh nyawa saat melintasi jembatan gantung dari bambu yang sudah rusak itu.

"Mereka secara bergantian berjalan menyeberangi sungai, dengan tangan-tangan kecil memegang erat kawat dan bambu," jelas Aceng

Dikatakan Aceng, terkadang ada warga atau para siswa SD itu yang sengaja menyeberang tanpa mengenakan alas kaki demi kenyamanan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved