Berita Lampung

Sering Tak Kebagian BBM Subsidi, Masyarakat Minta SPBU Lampung Tengah Tambah Stok

Masyarakat Kabupaten Lampung Tengah mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak bersubsidi di SPBU.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
TAMBAH STOK - Antrean kendaraan di SPBU Lampung Tengah, Rabu (29/10/2025). Masyarakat minta SPBU tambah stok BBM subsidi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Masyarakat Kabupaten Lampung Tengah mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU.

Keluhan tersebut datang dari para pengguna kendaraan bermotor yang pulang dengan tangan kosong setelah mengantre BBM di Lampung Tengah namun terpaksa balik arah karena SPBU kehabisan stok.

Hal tersebut sering terulang hingga masyarakat mengklaim pasokan BBM di beberapa SPBU di Kabupaten Lampung Tengah minim dan mengharapkan adanya tambahan stok supaya masyarakat tidak dikecewakan dengan pelayanan penyedia bahan bakar minyak tersebut.

Andri Suparno (46) selaku salah seorang pengendara motor dengan bahan bakar bensin mengatakan, bahwa dia sering tak kebagian BBM saat sedang mengantre di SPBU.

Padahal, katanya, dia membutuhkan bensin untuk bekerja setiap hari menggunakan sepeda motor untuk mengantarkan barang dagangan ke warung-warung dan berkeliling se-Kabupaten Lampung Tengah.

"Saya setiap hari ngampas keliling Lampung Tengah, jadi lebih hemat kalau ngisi bensin di SPBU. Tapi belakangan sering ngantri panjang, kadang dapat, kadang putar balik karena pom-nya kehabisan stok," ujarnya, Rabu (29/10/2025).

Andri pun mengatakan, kejadian tersebut tidak terjadi di satu SPBU saja, namun di beberapa SPBU yang sering terjadi antrean karena mobilitas kendaraan yang tinggi di wilayah tersebut.

Senada, Jumeli (50) selaku sopir mobil angkot berbahan bakar bensin mengatakan bahwa dia beberapa kali kehabisan stok saat mengantre di SPBU yang berada di Jalan Lintas Sumatera atau jalur trayek yang angkotnya lalui.

Jumeli mengaku kadang terpaksa membeli bensin eceran karena mau tidak mau mobilnya harus berangkat tepat waktu untuk mengantar dan menjemput penumpang yang notabene anak sekolah dan pedagang pasar tersebut.

"Sering saya ngantri lama, tapi pas sudah dekat malah kehabisan stok bensin. Kalau mau pindah cari SPBU lain bensinnya nggak sampai, jadi terpaksa beli eceran," ujar dia.

Jumeli juga mengalami hal serupa di SPBU lain yang sejalur dan berada di Jalan Lintas Sumatera Lampung Tengah.

Bahkan, dia membedakan kategori saat membeli bahan bakar di SPBU, antara harus antre panjang, atau kehabisan stok.

Dia pun menyayangkan hal tersebut dan berharap agar semua pengguna kendaraan bisa mendapatkan bahan bakar sesuai kebutuhan.

"Padahal ngantri kan butuh waktu, sedangkan saya nggak boleh telat. Soalnya kalau telat pasti penumpang keduluan sopir lain, angkot sekarang cuma bisa mengandalkan penghasilan dari antar jemput anak sekolah," terangnya.

"Kalau bisa SPBU di Lampung Tengah ini ditambah lah stoknya, biar yang ngantri kebagian, termasuk sopir-sopir angkot seperti saya," kata dia.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved