Keracunan di Lampung Tengah
Korban Tambahan Pisang Goreng di Lampung Tengah Keracunan saat Ikut Takziah
"Jadi empat orang keluarga datang untuk takziah atas meninggalnya pasutri kakek nenek," katanya kepada Tribun Lampung, Rabu (18/1/2023).
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Tak hanya pasangan kakek nenek di Lampung Tengah, satu korban lainnya asal Metro juga dinyatakan meninggal dunia diduga keracunan pisang goreng.
Diketahui, pasangan kakek nenek di Lampung Tengah dinyatakan meninggal dunia diduga keracunan pisang goreng saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro, Selasa (18/1/2023).
Selain pasangan kakek nenek di Lampung Tengah bernama Dikin (80) dan Tayem (80) yang meninggal dunia, ada empat orang lainnya yang menjadi korban keracunan pisang goreng dan satu diantaranya meninggal.
Tiga korban keracunan pisang goreng di Lampung Tengah meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro, Lampung pada Selasa (18/1/2023).
Camat Punggur, Lampung Tengah Sukistoro mengatakan, berdasarkan otopsi luar yang dilakukan pihak Rumah Sakit Umum Ahmad Yani (RSAY) Metro para korban meninggal dunia karena keracunan pisang goreng.
Baca juga: 5 Orang Meninggal Dunia Akibat Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah
Baca juga: Gegara Pisang Goreng, Pasangan Kakek Nenek di Lampung Tengah Meninggal
Ia menuturkan, dirinya turut mengawal korban dan mengerahkan tenaga medis di Punggur untuk membantu pemeriksaan.
Menurutnya, ada enam korban yang keracunan.
Tiga orang dinyatakan meninggal dan lainnya masih dirawat di rumah sakit.
"Jadi empat orang keluarga datang untuk takziah atas meninggalnya pasutri kakek nenek," katanya kepada Tribun Lampung, Rabu (18/1/2023).
Sukistoro mengatakan, empat orang yang berasal dari bedeng 28 Metro tersebut diduga memakan pisang goreng yang sama.
Hal itu terbukti ketika dirinya melihat keluarga lain yang tidak memakan pisang tersebut dalam keadaan sehat di rumah berkabung.
Sedangkan empat lainnya terbaring lemas dan turut dibawa ke RSAY.
Pasangan Kakek Nenek
Kakek dan nenek, pasangan suami istri (pasutri) di Lampung Tengah tewas gegara gegara pisang goreng.
Pasangan kakek nenek di Lampung Tengah yang diduga keracunan pisang goreng bernama Dikin (80) dan Tayem (80).
Pasangan kakek nenek di Lampung Tengah dinyatakan meninggal keracunan pisang goreng saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Ahmad Yani Metro, Selasa (18/1/2023).
Yasir ketua RT 03/RW 02, Tanjung Kejawen, Punggur, Lampung Tengah membenarkan kejadian yang menimpa pasangan suami istri tersebut.
Tayem dibawa ke RS pukul 12.00 WIB, kemudian Dikin menyusul sekitar pukul 15.00 WIB.
Keduanya meninggal di hari yang sama sekitar jam 15.00 WIB.
"Keduanya dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum Metro," katanya.
Yasir mengatakan, keduanya diantarkan ke RS oleh anak terakhirnya.
Dugaan warga, penyebab keduanya meninggal akibat keracunan pisang goreng yang dibuat boleh Tayem.
"Temuan terakhir makanan yang dikonsumsi oleh keduanya adalah pisang goreng," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Rabu (18/1/2023).
Kemudian, keluarga korban dari bedeng 28 Metro juga dikabarkan dirawat di RS.
Keluarga korban dikabarkan dirawat di RS setelah dari rumah korban, setelah mengetahui kabar meninggalnya pasutri.
Menurut Yasir, sebelumnya Dikin dalam keadaan sehat.
Pasalnya, sebelum kejadian, Dikin terlihat masih berangkat ke sawah untuk bekerja.
"Sebelumnya kami hanya mengira Tayem sakit karena faktor usia, sedangkan Dikin kaget istrinya dibawa ke RS," ujarnya.
Yasir mengatakan, di lingkungannya baru kali ini ada warganya yang keracunan pisang.
(Tribunlampung.co.id)
Racun Serangga jadi Penyebab Kasus Keracunan Pisang Goreng di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Polisi Menerapkan Metode SCI Usut Kasus Pisang Goreng Beracun di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Jenis Racun Dalam Pisang Goreng yang Menewaskan 3 Orang di Lampung Tengah Diusut |
![]() |
---|
Sampel Pisang Goreng Menewaskan 3 Orang di Lampung Tengah Dibawa ke Palembang |
![]() |
---|
Respon Polisi Soal Zat Beracun Pisang Goreng Menewaskan 3 Orang di Lampung Tengah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.