Berita Lampung

Jembatan Penghubung Lampung Selatan dan Lampung Timur di Jati Agung Patah

Jembatan penghubung antara Lampung Selatan dan Lampung Timur di jalan Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung patah saat dilewati truk muatan pasir.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus
Jembatan penghubung antar Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, patah pada Sabtu (18/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB saat dilintasi truk bermutan pasir, diduga jembatan tidak kuat. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Jembatan penghubung antara Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur di jalan Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung patah, Sabtu (18/2/2023).

Peristiwa patahnya jembatan penghubung antara Lampung Selatan dan Lampung Timur di aliran sungai Way Huwi itu terjadi pada Sabtu (18/2/2023) sekitar pukul 10.00 WIB.

Patahnya jembatan tersebut menyebabkan terputusnya akses dua desa di dua kabupaten, yakni Desa Purwotani Kecamatan Jatiagung, Lampung Selatan dan Desa Sindang Anom, Kecamatan Marga Sekampung, Lampung Timur.

Jembatan tersebut merupakan akses utama dari dua kabupaten untuk mengangkut hasil bumi seperti padi, singkong dan jagung.

Patahnya jembatan tersebut diduga karena tidak mampu menahan beban truk berplat B 9093 UM muatan pasir yang saat itu melintas. 

Diperkirakan truk tersebut mengangkut 15 ton pasir kemudian langsung patah, bahkan truk tidak bisa diselamatkan.

Baca juga: Polres Lampung Selatan Polda Lampung Gelar Jumat Curhat di Jati Agung, Minta Keamanan Ditingkatkan

Akibatnya truk berplat Jakarta tersebut terjelembab ke dalam sungai yang kedalamannya kurang lebih 6 meter.

Berdasarkan pantauan di lokasi Jembatan Sungai Way Huwi, yang berada di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu (19/2/2023) dari pukul 08.00 WIB-pukul 10.00 WIB truk belum dievakuasi dari lokasi.

Salah seorang petani di lokasi bernama Bambang mengatakan peristiwa ambrolnya jembatan tersebut terjadi pada siang hari kemarin.

"Ambrolnya Sabtu (18/2/2023) kemarin sekitar jam 10 siang. Saat itu ada mobil truk yang sedang melintas di jembatan tersebut. Mungkin karena nggak kuat ngangkut beban truk, jadi jembatan itu ambrol," kata Bambang saat di lokasi, Minggu (19/2/2023).

"Truk tersebut bermuatan pasir, kurang lebih 10-15 ton beratnya. Belum lagi ditambah berat truknya. Jadi kemungkinan jembatan tersebut sudah tidak bisa menahan bebannya," ujarnya.

Dikatakannya, jembatan tersebut sudah ada sejak 1972 silam atau sudah sekitar 51 tahun yang lalu.

"Wajar saja, soalnya jembatan ini udah tua. Jembatan ini sudah ada sejak saya kecil, kebetulan saya lahir di sini. Umur saya udah 40-an. Berarti jembatan ini sudah ada sejak 40 tahunan lalu," ujarnya.

Dari pantauan di lokasi juga ada beberapa warga tidak mengetahui bahwa jembatan Sungai Way Huwi, yang berada di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan seperti warga bernama Asep.

Asep sehari-hari bekerja sebagai petani di salah satu kebun milik warga di Desa Sindang Anom.

Asep kerap kali melintas di jembatan tersebut, kemarin dirinya tidak pergi bekerja sehingga tidak mengetahui jembatan Sungai Way Huwi, yang berada di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan tersebut patah sejak siang kemarin.

"Mau pergi kerja ke desa seberang. Biasanya sih lewat jembatan ini, tapi kemarin kebetulan lagi ada acara di rumah jadi nggak berangkat kerja. Baru ini tau kalau jembatannya ambrol," ujarnya.

Asep mengatakan terpaksa dirinya harus melewati jalan yang memutar supaya dapat menuju Sindang Anom.

Baca juga: Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto Resmikan Puskesmas di Jati Agung untuk Masyarakat

Salah seorang petani bernama Prayitno warga Sindang Anom memaksa memarkirkan kendaraannya di salah satu rumah warga di dekat jembatan patah tersebut dan berjalan kaki untuk sampai di Desa Purwotani, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan tersebut.

"Terpaksa memutar lewat jalan tanah itu untuk bisa ke seberang. Soalnya jalan tersebut nggak bisa dilalui motor, karena jalannya merah. Apalagi berapa hari ini kan hujan terus, jadi jalan tersebut becek dan licin," ujarnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved