Warga Kelurahan Pasar Krui Pesisir Barat Lampung Minta Perbaikan Jalan Penghubung

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Jalan rusak dan berlubang di Pesisir Barat, Lampung ternyata banyak dan sangat mudah untuk ditemukan.

Seperti di Jalan Pesantren II Pagar Baru, Kelurahan Pasar Krui Kecamatan Pesisir Tengah, Pesisir Barat, Lampung.

Jalan tersebut merupakan penghubung antar Pondok Pesantren Al Falah Krui dengan Pasar Way Batu, Pesisir Barat, Lampung.

Pantauan Tribunlampung.co.id pada Minggu (19/2/2023) mendapati jalan berlubang di tempat tersebut cukup parah.

Hal tersebut tentu sangat mengganggu pengguna jalan serta dikeluhkan para pengendara yang melintas.

Pasalnya, lubang di Jalan tersebut cukup dalam sekitar 15 cm dengan lebar 2 meter.

Aspal yang terkelupas juga hampir memakan seluruh ruas jalan di tempat tersebut.

Akibatnya setiap kendaraan yang melintas tersendat, sebab kendaraan harus melambatkan laju kecepatan antara 5-20 km per jam. 

Jika kendaraan roda dua melaju dengan kecepatan tinggi di tempat tersebut di pastikan akan terjatuh.

"Sudah lama jalan ini rusak tapi belum juga di perbaiki," ucap Gunawan pengendara sepeda motor yang melintas, Minggu (19/2/2023).

Lanjut, dirinya mengeluhkan kondisi tersebut, lantaran kesulitan untuk memilih jalan yang tidak berlubang.

Sebab, hampir semua badan jalan di tempat tersebut berlubang, pasir dan kerikil juga bertebaran.

"Bukan ngeluh lagi, parah jalan rusaknya, sulit untuk memilih jalan yang tidak lubang, karenakan hampir semua badan jalan berlubang," ungkapnya.

Dituturkannya, akibat berusaha menghindari Jalan berlubang tidak sedikit pengendara motor yang terjatuh.

Terlebih saat musim hujan, sebab lubang di tempat tersebut ditutupi air dan terlihat.

Dirinya berharap agar Pemerintah Pesisir Barat dapat segera memperbaiki jalan rusak tersebut.

"Harapan kita pemerintah memperhatikan Jalan yang rusak ini agar segera di perbaiki," ujarnya.

Hal yang sama juga dikeluhkan Izudin pengendara lain yang sedang melintas.

Dikatakanya, meskipun sudah melambatkan mobilnya saat melintas di Jalan tersebut bemper mobilnya tetap mentok.

"Sudah saya lambatkan dan hati-hati tapi tetap saja bemper depan mobil saya masih kena," ucapnya dengan wajah kesal.

"Harapan kita pemkab harus peka terhadap keluhan warga, terlebih jalan ini tidak jauh dari pusat Kota," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)