Advertorial
Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Rakor Optimalisasi Distribusi dan Pengawasan Pupuk
Kusnardi membeberkan, jumlah alokasi pupuk subsidi sektor pertanian di Lampung untuk tahun 2023 sebanyak 344.307 ton untuk urea, 228.519 ton NPK.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura (KPTPH) Provinsi Lampung menggelar Sosialisasi dan Rapat Koordinasi Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) di Kota Bandar Lampung, Kamis (23/2/2023).
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim melalui Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Lampung Kusnardi berharap, melalui kegiatan ini dapat lebih meningkatkan kinerja tim KP3 ke depannya.
"Sehingga memiliki persamaan persepsi saat melakukan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida. Baik subsidi maupun nonsubsidi, termasuk mengawasi tata cara penggunaannya," ujar Kusnardi di Hotel Horison, Bandar Lampung.
Saat ini diakuinya semakin banyak jenis pupuk dan pestisida yang beredar yang memberi kesempatan petani untuk memilih jenis pupuk dan pestisida yang sesuai daya belinya.
Kusnardi membeberkan, jumlah alokasi pupuk subsidi sektor pertanian di Lampung untuk tahun 2023 sebanyak 344.307 ton untuk urea, 228.519 ton NPK, dan 11.127 ton NPK formula khusus.
Sementara berdasarkan rekapitulasi pengesahan bupati/ walikota dan sistem e-alokasi pupuk subsidi, bahwa jumlah alokasi pupuk subsidi di Lampung sebanyak 304.076 ton urea, 222.473 ton NPK dan 10.645 ton NPK formula khusus.
Baca juga: Hantoni Hasan Ingin Penguatan Data Base Pupuk Subsidi di Lampung, Hindari Penyimpangan oleh Oknum
Baca juga: Dinas Ketahanan Lampung Tengah Anggap Pengecer Penyebab Hilangnya Pupuk Subsidi di Pasaran
"Sehingga terdapat sejumlah pupuk yang akan direalokasikan antar provinsi," ujarnya.
Di 2023 ini untuk pupuk subsidi jenis urea terpenuhi hampir 100 persen dari RDKK. "Jadi nggak usah rebutan, harusnya semua sudah dapat," kata Kusnardi.
Sementara untuk pupuk subsidi NPK baru terpenuhi 40 persen. "Ini cepat-cepatan. Kalau tidak ya diambil sama kabupaten lain," sambung dia.
Kusnardi mengapresiasi para petani di Bandar Lampung yang sudah memanfaatkan aplikasi KPB (Kartu Petani Berjaya).
"Di KPB, sudah ada alokasi tiap petani atau kelompok tani sesuai kebutuhan. Jadi tidak bisa sembarangan lagi menyalahgunakan pupuk," ujarnya.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana melalui Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tole Dailami, menjelaskan, luas lahan sawah, irigasi dan tadah hujan yang mendapat bantuan pupuk bersubsidi tahun 2023 di Kota Tapis Berseri seluas 741,25 hektar.
"Tersebar di 7 kecamatan yaitu Rajabasa, Tanjung Senang, Sukarame, Sukabumi, Kemiling, Kedamaian, dan Tanjungkarang Barat," beber Tole.
Dibandingkan kabupaten lain, lahan pertanian di Bandar Lampung diakuinya memang sangat kecil namun potensial dikembangkan untuk pertanian hortikultura.
"Kota Bandar Lampung di 2023 mendapat alokasi pupuk bersubsidi untuk urea sebanyak 330 ton dan NPK 200 ton. Petani penerima pupuk subsidi sebanyak 860 orang sesuai pengajuan pada sistem e-alokasi," terangnya.
