Berita Lampung

Harga Minyak Goreng MinyaKita di Pesisir Barat Dijual Lampaui HET Rp 16.500

Harga minyak goreng subsidi merk MinyaKita di Pesisir Barat masih dijual di atas Harga eceran tertinggi (HET).

Penulis: saidal arif | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Saidal Arif
Ilustrasi minyak goreng merek MinyaKita. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Harga minyak goreng subsidi merk MinyaKita di Pesisir Barat masih dijual di atas Harga eceran tertinggi (HET).

Pantauan Tribunlampung.co.id di Pasar Way Batu Pesisir Barat, saat ini sejumlah pedagang masih tetap menjual harga minyak goreng MinyaKita diharga Rp 16.500 per liter.

Meri salah satu pedagang Pasar Way Batu Pesisir Barat Lampung mengatakan, harga minyak goreng MinyaKita masih cukup tinggi.

Dikatakannya, rata-rata para pedagang menjual MinyaKita dengan harga tersebut.

Para pedagang menjual minyak goreng subsidi tersebut tetap di atas HET dikarenakan harga dari distributor tetap tinggi.

Baca juga: Harga Beras Medium di Pesisir Barat Turun Jadi Rp 12.500 per Kilogram

"Memang dari sana masih mahal makanya kita jual segitu," katanya, Jumat (24/2/2023).

Meskipun harga MinyaKita itu dijual di atas HET untuk stok barang saat ini tersedia.

Kemudian untuk harga minyak goreng curah Meri mengaku ia menjual diharga Rp 14 ribu perliter.

Selanjutnya untuk harga minyak goreng kemasan seperti merk Bimoli dijual Rp 24 ribu per liter.

Sementara untuk harga telur ayam ras tidak ada perubahan harga, masih dijual diharga Rp 35 ribu per kilogram.

"Kalau telur ayam kampung kita jual di harga Rp 60 ribu perkilogram," bebernya.

Sebelumnya, Kabid Perdagangan pada Dinas Koperasi dan Perdagangan (Kopdag) Pesisir Barat, Panji Adha Sentosa mengakui harga minyak goreng subsidi di Pesisir Barat masih dijual diatas HET.

"Sudah tersedia, stoknya cukup cuma memang harga MinyaKita sekarang masih di atas Harga Eceran tertinggi (HET)," Ungkap Kabid Perdagangan Pesisir Barat, Panji Adha Sentosa.

Saat ini sudah ada kebijakan dari Kementrian perdagangan maksimal pembelian MinyaKita itu sebanyak dua liter.

Dijelaskannya, salah satu penyebab kenaikan harga MinyaKita di Pesisir Barat karena salah satu distributor MinyaKita di Bandar Lampung yakni Indo Marko kekosongan stok.

Dikarenakan stok di Indo Marko kosong, banyak para pedagang beralih membeli MinyaKita tersebut di Pringsewu.

"Karena Indo Marko ini kosong banyak pedagang kita yang pindah membeli MinyaKita ini dari Pringsewu," bebernya.

Sementara harga minyak subsidi tersebut di Pringsewu harganya sudah Rp 15 ribu per kilogram.

Setelah sampai di pasar Pesisir Barat harga minyak subsidi ini dijual Rp 16 hingga 17 ribu per kilogram.

Meskipun harganya di atas HET tapi untuk stok minyak goreng subsidi itu cukup tersedia.

Pihaknya telah mengkoordinasikan hal tersebut dengan Kementerian Perdagangan.

"Kita sudah berkoordinasi dengan Kementerian meminta agar ditambahkan produsen di Bandar Lampung," 

"Agar pendistribusian MinyaKita di Lampung ini lebih merata," kata dia.

Panji mengaku, harga MinyaKita saat ini memang sedang menjadi sorotan karena harga jualnya melebihi HET.

Untuk itu katanya, setiap hari pihaknya selalu melaporkan perkembangan harga MinyaKita tersebut ke Kementerian.

"Agar ketika di rasa nanti harga MinyaKita di Pesisir Barat ini terlalu tinggi, nanti kita di suplay dari pusat," ucapnya.

(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved