Berita Lampung

4 Bule Bareng Muli Mekhanai Lampung Blangikhan Sambut Ramadan di Sungai Batu Putu

Masyarakat Lampung memiliki tradisi dalam menyambut bulan puasa adalah dengan menggelar Blangikhan atau mandi suci.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Teguh Prasetyo
tribunlampung/bayu saputra
Suasana pesta budaya Blangikhan di Taman Bumi Kedaton Resort Jalan Wan Abdurahman Rahman, Kelurahan Batu Putuk, Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Kamis (9/3/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Masyarakat Lampung memiliki cara tersendiri dalam menyambut bulan suci Ramadan setiap tahunnya.

Salah satu tradisi masyarakat Lampung dalam menyambut bulan puasa adalah dengan menggelar Blangikhan atau mandi suci.

Untuk menyambut bulan Ramadan 1444 Hijriah, digelar tradisi Blangikhan di Taman Bumi Kedaton Resort di Jalan Wan Abdul Rahman, Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung, Kamis (9/3/2023).

Baca juga: Ikut Tradisi Blangikhan Sambut Ramadan, 4 Bule dan Muli Mekhanai Lampung Asyik Main Gemericik Air 

Mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP yang juga mantan Duta Besar Indonesia untuk Kroasia datang bersama sang istri, Trully Trisno Prawoto Atmojo.

Istri mantan Gubernur Lampung dua periode itu, hadir dengan mengenakan kebaya serta jilbab hijau dan rok bercorak cokelat keemasan .

Sementara Sjachroedin ZP yang juga Ketua Umum DPP Lampung Sai mengenakan pakaian khas Lampung berwarna abu-abu, ditambah tapis keemasan bercorak biru dan penutup kepala warna keemasan dengan kombinasi biru.

Setibanya di pintu masuk Taman Bumi Kedaton Resort, Komjen Pol (Purn) Sjachroedin dan rombongan disambut para pendekar Lampung.

Mereka tampak mengiringi rombongan yang di dalamnya ada Mantan Danjen Kopassus, Agum Gumelar beserta istri hingga perwakilan duta besar berbagai negara.

Ketua Harian DPP Lampung Sai, Rycko Menoza dan anak Sjachroedin ZP lainnya, tampak mendampingi menuju tempat digelarnya Blangikhan.

Tampak juga Asisten Administrasi Umum Pemprov Lampung, Senen Mustakim dan Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) Bobby Irawan, beserta forkompinda lainnya.

Mewakili Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Senen Mustakim memecahkan air dari tujuh mata air yang dimasukan ke dalam kendi, tanda dimulainya acara Blangikhan .

Baca juga: Pemprov Proyeksikan Blangikhan Masuk dalam Kalender Pariwisata Lampung

Kemudian Sjachroedin dan Agum Gumelar melakukan proses memandikan 14 muli mekhanai.

Uniknya terdapat empat mahasiswa asing yang ikut dimandikan pada proses trsebut.

Empat mahasiswa asing tersebut adalah dua mahasiswa dari Afganistan yakni Karim Azizi dan Wilayatshah Himat.

Serta dua mahasiswi dari Rusia yakni Ulyana dan Anastasia.

Adapun keempat mahasiswa asing tersebut merupakan peserta pertukaran mahasiswa dari Universitas Lampung (Unila).

Kemudian para peserta Blangikhan masuk ke dalam sungai.

Air setinggi pinggang tersebut membuat para peserta terlihat asyik bermain air.

Sorak tawa para peserta, termasuk mahasiswa asing sangat tergambar dari ekspresi wajah mereka.

Baca juga: Foto Tradisi Blangikhan Adat Budaya Lampung Sambut Ramadan 1443 H

Ketua Harian DPP Lampung Sai, Rycko Menoza mengatakan, Blangikhan merupakan upaya untuk melestarikan kebudayaan Lampung.

"Karena dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan memasuki bulan Ramadan, dan mari bersama-sama mensucikan diri dalam menyambut Ramadan," kata Rycko.

Mantan Bupati Lampung Selatan ini mengatakan, DPP Lampung Sai saat ini sangat konsisten terhadap pelestarian budaya Lampung.

"Blangikhan merupakan seni budaya yang telah ada sejak nenek moyang dulu, dan saat Covid-19, kami tetap melakukan gelaran Blangikhan ini," ujarnya.

"Alhamdulillah berkat dukungan Dispar Provinsi Lampung, semua mengenal tradisi ini," tambah Rycko.

"Semoga semakin banyak lagi wisatawan yang mengunjungi Lampung dan harapannya kebudayaan Lampung makin dikenal wisatawan asing," imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kadisparekraf) Provinsi Lampung Bobby Irawan mengatakan, pembangunan pariwisata intinya mendorong pariwisata menajdi sumber pertumbuhan ekonomi.

Hal itu terwujud dengan datangnya wisatawan asing ke Lampung.

"Jadi bukan saja wisata alam tapi event-event budaya yang kami lakukan, harapannya bisa menjadi magnet wisatawan untuk datang ke Lampung," imbuh Bobby.

Saat ditanya apakah Blangikhan sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN), Bobby mengatakan belum.

"Tapi bukan berarti yang tidak masuk KEN tidak diprioritaskan, ke depan akan kami usulkan sebagai masuk dalam kalender pariwisata nasional," kata Bobby.

"Tetapi untuk sekarang, Blangikhan belum masuk KEN 2023," tambahnya.

Baca juga: Pemkab Mesuji Lampung Akan Gelar Safari Ramadan di 7 Kecamatan

Sementara Asisten Admistrasi Umum Pemprov Lampung Senen Mustakim mengatakan, kemajuan zaman tidak menyurutkan tradisi Blangikhan untuk terus dilakukan.

"Ini sebagai momentum bagi masyarakat Lampung untuk terus menjaga kebudayaan dan melestarikan budaya," kata Senen.

Ia mengatakan, kegiatan ini bisa daya tarik pariwisata.

"Blangikhan ini warisan budaya yang bertujuan untuk mensucikan diri dan raga dalam memasuki bulan Ramadansekaligus upaya melesatarikan budaya Lampung," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved