Lampung Dikepung Banjir

Banjir di Lampung, BMKG Sebut Terjadi Karena Ada Belokan Angin

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyebut banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Lampung karena adanya belokan angin.

Penulis: sulis setia markhamah | Editor: soni
Instagram
Screenshot peringatan dini cuaca ekstrem tiga harian BMKG Lampung 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyebut banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Lampung karena adanya belokan angin.

"Mengenai beberapa wilayah yang terdampak banjir itu karena adanya belokan angin," kata Kepala BMKG Lampung Kukuh Ribudiyanto saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Kamis (9/3/2023) sore.

Lebih lanjut dia jelaskan, belokan angin tersebut memperlambat masa udara ke arah selatan sehingga menimbulkan akumulasi uap air di sekitaran Lampung dan Jawa Barat dan menyebabkan hujan lebat.

"Dampaknya tidak terlalu luas, hanya dominan di wilayah Lampung dan Jawa Barat," ujarnya.

Mengenai kondisi Lampung, terusnya, hampir merata ada hujan di seluruh kabupaten/ kota.

Namun hujan lebatnya cenderung terjadi di daerah yang saat ini terdampak banjir seperti Mesuji, Lampung Timur, Lampung Tengah, Tulangbawang, Way Kanan, hingga Tanggamus.

"Kurun waktu dua hari ini hujan cenderung terjadi hujan lebat pada sore hari hingga pagi harinya," jelas dia.

Baca juga: Banjir Kepung Kecamatan Sukadana, Kapolres Lampung Timur Polda Lampung Terjunkan Personel

Baca juga: 50 Rumah Terendam Banjir Akibat Luapan Sungai di Tulangbawang Lampung 

Sementara ke depan, kondisi yang sama masih dimungkinkan dapat terjadi dengan hujan bersifat lokal atau hujan transisi.

"Diprakirakan potensi tersebut masih dapat terjadi cuaca hujan lokal hingga awal April mendatang," terangnya.

BMKG Lampung dalam hal ini mengimbau masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca yang terjadi.

Selain itu agar memangkas pohon yang dianggap terlalu rindang karena masih dimungkinkan adanya potensi angin kencang.

"Apalagi mendekati masa transisi cuaca, ada kemungkinan terjadi angin kencang hingga puting beliung," papar dia.

Terkait awal musim kemarau di Lampung diprakirakan pada April dasarian kedua hingga Juni 2023.

"Bervariasi di tiap daerahnya tergantung geografis wilayah, namun untuk awal musim kemarau pada April dasarian kedua," jelasnya.

Untuk puncak musim kemarau diprakirakan pada Juli hingga Agustus 2023.

(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia Markhamah)

Foto: Screenshot peringatan dini cuaca ekstrem tiga harian BMKG Lampung/ Instagram @bmkglampung

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved