Berita Lampung

Basarnas Kembali Cari Sopir Hanyut di Lampung Tengah 

Badan Sar Nasional (Basarnas) Provinsi Lampung bersama tim gabungan kembali mencari sopir yang hanyut bersama mobilnya

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: soni
Tribun Lampung/ Fajar Ihwani Sidiq
Upaya pencarian korban hanyut pasca diterjang banjir di Divisi 3 PT Gunung Madu Plantation (GMP), Kampung Terbanggi Ilir, Kecamatan Bandar Mataram, Lampung Tengah. 


 
Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Badan Sar Nasional (Basarnas) Provinsi Lampung bersama tim gabungan kembali mencari sopir yang hanyut bersama mobilnya akibat diterjang banjir.

Pencarian korban hanyut diterjang banjir bernama Edi Susanto (33) berikut mobilnya di PT Gunung Madu Plantation Lampung Tengah dimulai sejak kemarin, Kamis (9/3/2023).

Ketua Tim Search and Rescue (SAR) Provinsi Lampung Roby Heru mengatakan, upaya pencarian korban hanyut Edi Susanto dilanjutkan hari ini, Jumat (10/3/2023).

Roby memutuskan untuk melanjutkan pencarian hari ini sebab pasukannya terkendala beberapa faktor.

"Kendala yang dihadapi tim dalam pencarian kemarin (Kamis, 9/3/2023) terkendala hujan, sarana penerangan, dan minim petunjuk (keberadaan korban), jadi saya tarik pasukan pukul 17.00 WIB," katanya kepada Tribunlampung.co.id, Jumat (10/3/2023).

Untuk hari ini, lanjutnya, upaya pencarian yang dilakukan diprioritaskan mencari objek.

Sebab, saksi tidak dapat memastikan titik terakhir korban terlihat.

Baca juga: Banjir di Lampung Tengah, 1 Mobil Berikut Sopir Hanyut Belum Ditemukan

Baca juga: Tinjau Lokasi Banjir di Lampung Utara, Kadis Kominfo Doni: Sesuai Instruksi Pimpinan

Keberadaan korban pun belum bisa dipastikan masih terjebak di dalam mobil, atau sempat keluar dari mobil.

Jika tidak ada pentunjuk, kata Roby, maka pencarian objek dapat menjadi alternatif.

Untuk metode pencarian objek menggunakan alat bantu galah, jangkar, magnet, dan pengamatan visual menggunakan rubber boat dan air drone.

"Sedangkan untuk pencarian korban, Tim SAR gunakan alat Aqua Eye," katanya.

Selain metode pencarian objek, alat Aqua Eye ini dikhususkan untuk mendeteksi manusia.

Aqua Eye ini difungsikan sebagai pendeteksi utama korban tenggelam didalam sungai. Bentuk alat ini seperti sapu mini yang memiliki gagang serta sensor sonar pada unjung alat tersebut.

Jika alat mendeteksi ada benda bahkan manusia di dalam air akan muncul tanda 'x' dan 'o' pada LCD.

Diketahui alat yang dimiliki Basarnas ini mampu mendeteksi benda atau manusia hingga kedalaman maksimal 50 meter.

Roby mengatakan, tim akan maksimalkan segala upaya pencarian hari ini.

Meskipun kemarin sudah tarik pasukan pukul 17.00 WIB, tim secara bergilir melakukan patroli untuk memantau kondisi air di titik banjir secara berkala.

Dan juga, sejak sore kemarin sudah mulai terlihat ada penurunan volume air.

Jika memang hari ini ada petunjuk, setidaknya objek telah ditemukan, maka metode pencarian akan ditingkatkan dengan menerjunkan tim penyelam.

"Dengan catatan, sambungnya, harus ada salah satu yang ditemukan, baik itu mobilnya atau korban," tutupnya. (Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved