Wawancara Eksklusif

Kepala BKP Lampung Bicara Penyelundupan Satwa, Pakai Mobil Pribadi Berkaca Gelap

Penyelundupan satwa dilindungi dan satwa liar masih saja terjadi, modusnya pun beragam.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Kepala BKP Lampung drh Donny Muksidayan. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Penyelundupan satwa dilindungi dan satwa liar masih saja terjadi.

Modusnya pun beragam.

Bagaimana Balai Karantina Pertanian (BKP) Lampung menyikapi hal ini dan seperti apa gambaran kasus-kasus penyelundupan satwa melalui Lampung?

Berikut petikan Wawancara Eksklusif Tribun dengan Kepala BKP Lampung drh Donny Muksidayan pada Kamis (2/2/2023).

Sepanjang Januari 2023, ada berapa kasus penyelundupan yang ditangani BKP dan kasus apa saja?

Salah satu fungsi Balai Karantina Pertanian (BKP) Lampung adalah melakukan pengawasan, pengendalian serta peredaran satwa yang dilindungi dan liar.

Selain itu, terkait penyakit yang marak. Lampung ini merupakna pintu keluar terakhir ke Pulau Jawa dari Sumatra atau sebaliknya. Ini krusial dan strategis. Sehingga tantangannya banyak.

Selama ini kasus yang paling banyak ditangani adalah penyelundupan berbagai burung. Selain itu, satwa yang dilindungi seperti kura-kura, labi-labi, musang. Termasuk produk dari satwa liar seperti kulit harimau, kulit ular hingga tulang.

Khusus untuk Januari 2023, kita menggagalkan sekitar 100 ekor burung dari bus penumpang. Kami rutin operasi patuh bersama kepolisian, kehutanan dan NGO yang konsen dengan satwa yang dilindungi.

Kilas balik ke tahun 2022 kemudian 2021, ada berapa total kasus penyelundupan yang ditangani BKP?

Untuk tahun 2022, untuk penyelundupan burung yang berhasil digagalkan sebanyak 22 ribuan.

Gagalkan penyelundupan tulang sekitar 6.600 kg. Pernah juga menggagalkan pengiriman domba 2.800 ekor, pernah gagalkan 2.000-an kambing, kulit kambing 1.500 kg, bulu, anjing, sapi, musang, monyet hingga kerbau. Kalau frekuensinya itu, hampir 200 kali penggagalan yang bisa kami gagalkan.

Mayoritas kasus penyelundupan apa yang ditangani pada tahun 2022 dan 2021?

Paling banyak daging babi celeng dan burung. Burung marak sekali dan ini permintaannya besar. Hasil tangkapan liar, walaupun sebagian besar burung yang dilindungi dan tidak dilalulintaskan.

Secara umum, apa modus yang digunakan para pelaku?

Banyak modusnya. Seperti menggunakan bus dan mobil pribadi. Mobilnya disetting sehingga tidak ada jok. Burung disusun di dalamnya.

Kalau penyelundupan daging-dagingan, modusnya dengan membawa komoditas lain seperti telur di atasnya dan dibawahnya daging tersebut.

Kalau penyelundupan burung yang dilindungi ini pelaku menggunakan travel bag penumpang. Bisa lewat bus dan penumpang murni.

Kami pernah tangkap mobil truk kosong, tapi ternyata di bagian bawahnya digunakan untuk menyelundupkan burung.

Adakah modus terbaru saat ini?

Modusnya berbeda-beda, tapi kami memang sudah bisa mengantisipasinya.

Kalau bawa hewan hidup, bawa pendingin dan oksigen. Saat ini banyak tingkat kelolosan dengan penggunaan mobil pribadi berkaca gelap.

Kalau hewan besar karena nekat saja, tidak ada modus khusus.

Sulit ditangkap di mobil bus dan kami periksa secara detail yakni biasa dengan menggunakan kipas angin atau dikasih blower. Tingkat pengawasan cukup tinggi.

Dari para pelaku yang ditangkap, kami melihat mayoritas hanya sampai "pelaku lapangan". Bagaimana dengan otak atau dalangnya?

Ini menjadi tantangan bersama. Yang ditangani di Pelabuhan Bakauheni bukan saja dari Lampung. Sopir hanya dititipkan barang dan dikasih duit, sampai ada yang mengambil barang tersebut dan ini terputus.

Preventif selain efek jera kepada orang yang dititipi, kami juga menyita alat angkutnya. Sopir jangan menerima titipan dari luar dan modusnya ingin cari uang tambahan justru kena pidana. Jadi memang mencari pelaku asli ini menjadi tantangan bagi kami.

Kami juga mencatat kasus penyelundupan seperti ini selalu berulang. Menurut Bapak, mengapa demikian?

Banyak faktornya, harus diakui pertama bahwa permintaannya juga tinggi. Sehingga suplai juga tinggi.

Pilihan atau jalur penyeberangan jalan tol ini menjadi tempat favorit. Kalau pesawat mulai dari pihak kargo. Diduga banyak oknum yang memfasilitasi pengiriman satwa ke luar Lampung.

Apakah berulangnya kasus penyelundupan ini karena penangkapan pelakunya tidak sampai ke otak atau dalang?

Di satu sisi pasti dan kemudian juga patah tumbuh hilang berganti. Kalau dari pengiriman ini paling mudah dilakukan yakni penyeberangan. Karena yang kami awasi penyeberangan ini bukan saja domestik.

Tetapi selundupan dari negara Malaysia juga banyak, mengarah mulai dari Kepulauan Riau hingga Aceh, Tanjung Balai Asahan dan muaranya ke Pulau Jawa.

Penguatan sumber daya dan integrasi pengawasan, bagaimana pengawasan yang dilalulintaskan ini. Serta juga harus banyak mengajak untuk mencegah penyeludupan tersebut.

Bagaimana dengan hukuman terhadap para pelaku, apakah belum memberi efek jera sehingga kasus selalu berulang?

Dalam Undang-Undang Karantina yang lama hukumannya ringan namun pada UU baru ini bisa mencapai 5-10 tahun hingga denda Rp 10 miliar.Harapannya dengan UU baru ini akan menimbulkan efek jera bagi pelaku.

Untuk tahun 2023 ini, ada strategi baru untuk mengantisipasi penyelundupan?

Mungkin pada Februari 2023 ini kami akan melakukan penandatanganan tiga institusi yakni Karantina Bengkulu, Karantina Lampung dan BKSDA. Kami ada dua mobil X-ray di Pelabuhan Bakauheni yang akan digunakan untuk melacak bawaan penumpang.

(Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved