Berita Lampung
Warga Perumahan Bukit Kencana 2 Kebanjiran, Keluhkan Dampak Pembangunan di Bypass Lampung
Warga Perumahan Bukit Kencana II, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, mengalami banjir dengan ketinggian hingga 50
Penulis: Bayu Saputra | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Warga Perumahan Bukit Kencana II, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, mengalami banjir dengan ketinggian hingga 50 centimeter (cm).
Kondisi ini terjadi pasca berdirinya bangunan-bangunan baru yang ada di Jalan Soekarno Hatta (bypass), Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Sukabumi, Kota Bandar Lampung.
Wihelmusya, warga RT 09, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Sukabumi mengatakan, warga perumahan sekitar 118 kepala keluarga (KK) mengeluhkan berdirinya bangunan bangunan baru dan kafe di bypass.
Ia mengatakan, pihaknya meminta ada solusi dari pihak pengelola bangunan dan kafe agar masyarakat tidak kebanjiran.
"Warga mengaku keberatan dengan adanya pembangunan kafe hingga bangunan lainnya tanpa memikirkan dampak lingkungan," kata Awi, sapaan akrab Wihelmusya, Sabtu (25/3/2023).
"Seharusnya para pemilik bangunan dan kafe memikirkan dampak lingkungan seperti harus ada ruang terbuka hijau (RTH) hingga kolam resapan," kata Awi.
"Hari ini saja hujan pada pukul 11.00 WIB hingga beberapa menit kemudian kami langsung kebanjiran setinggi lutut orang dewasa atau setinggi ban mobil Toyota Innova," kata Awi.
Ia mengatakan, sebelum berdirinya bangunan tersebut meskipun hujan tidak akan menggenang lama.
"Dulu itu kalau hujan deras pasti banjir, dan tetapi air tersebut langsung mengalir. Tidak seperti sekarang ini airnya malah menggenang," kata Awi.
Baca juga: Polres Pesawaran Polda Lampung Salurkan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir di Gedong Tataan
Baca juga: Penyebab Banjir di Pesawaran Lampung Akibat Sumbatan Sampah
Dirinya ingin mengetuk hati pengelola bangunan dan kafe untuk menyediakan RTH dan kolam resapan.
"Karena kalau menurut aturan izin mendirikan bangunan (IMB) itu harus ada RTH, termasuk kolam resapan," kata Awi.
Awi mengatakan, bila semua lahan dipaving air tidak akan meresap, dan akhirnya warga yang mengalami kebanjiran.
"Totalnya lahan di sini dua hektare dan rumah kami posisinya di bawah aspal bypass," kata Awi.
Menurutnya air dari bypass bila hujan mengalir ke rumah warga Kalibalau Kencana II.
Mirisnya juga kantor Kelurahan Kalibalau Kencana ikut kebanjiran.
"Sebab di tengah-tengah Perumahan Bukit Kencana II ada saluran air, aliran air dari bypass hingga semua airnya pasti masuk ke perumahan kami," kata Awi.
"Kami ada drainase tapi kecil hanya berukuran satu kubik, sementara aliran air deras saat hujan turun," kata Awi.
Dia menerangkan. air hujan itu seharusnya muaranya ke daerah cucian Andre Campang Raya, tetapi faktanya air hujan menggenangi perumahan tersebut.
"Seharusnya kafe mewah itu memiliki kolam resapan sekitar 10 persen dari luas lahan atau RTH," kata Awi.
Ketua RT 09, Kelurahan Kalibalau Kencana, Kecamatan Sukabumi Hasan mengatakan, banjir di perumahan itu sudah terjadi sejak dahulu
Sejauh ini pihaknya sudah mencoba melaporkannya kepada Pemkot Bandar Lampung.
"Harapannya kami dari warga ke depan banjirtidak masuk ke rumah warga, mengingat takut kesetrum dan ular masuk ke dalam rumah," kata Hasan.
Ia mengatakan, warga juga sudah bergerak secara swadaya untuk membenahi drainase perumahan.
"Tapi debit air terlalu besar dari arah bypass, sehingga perumahan kami teredam," kata Hasan.
Hasan menjelaskan pembangunan dan penimbunan di bypass tidak diimbangi pembangunan drainase yang memadai.
"Kami sudah berusaha secara swadaya untuk membenahi drainase di dalam perumahan Bukit Kencana II," kata Hasan.
"Tapi ini dananya besar walau kami ingin swadaya membuat embung-embung tersebut," kata Hasan.
"Hanya saja permasalahannya drainase perumahan ini belum dialihkan kewenangannya ke Pemkot Bandar Lampung dan pemkot tidak bisa bergerak," kata Hasan.
Plt Sekretaris Kota (Sekot) Bandar Lampung Khaidarmansyah mengatakan, pihaknya sudah tahu persoalan tersebut.
Menurutnya, banjir itu kiriman air dari daerah Sukarame dan Kalibalok.
"Kami sudah buat surat itu kan jalan nasional ya, bypass itu jalan nasional dan air itu masuknya dari Sukarame dan Kedamaian," kata Khaidarmansyah.
"Di sana juga ada cekungan dan masuk setiap hujan, kamu juga sudah buat surat BPJN supaya ditangani karena kewenangan pusat," kata Khaidarmansyah.
Ia mengatakan, air itu datang dari jalan negara (bypass) dan sudah diusahakan dalam waktu dekat dibuat siring dan gorong-gorong di daerah perumahan tersebut.
Khaidarmansyah melanjutkan, fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (fasos) pengembang harusnya diserahkan kepada Pemkot Bandar Lampung terlebih dulu, sehingga pengelolaannya jadi wewenang pemkot.
"Kalau fasum dan fasos Perumahan Bukit Kencana II tersebut sudah diserahkan ke pemkot kami akan mengelola dan perbaikan," kata Khaidarmansyah.
Khaidarmansyah mengatakan, dirinya sudah mendorong Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) untuk menindaklanjuti penyerahan fasum dan fasos di Perumahan Bukit Kencana Dua.
"Kendalanya banyak fasum dan fasos di perumahan harusnya diserahkan kepada Pemkot Bandar Lampung, tapi nyatanya belum diserahkan," kata Khaidarmansyah. ( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 18 September 2025, Hujan Petir di Lampung Barat |
![]() |
---|
Suara Aneh dari Ruko Ungkap Aksi Rudapaksa Satpam SMK |
![]() |
---|
Warga Bandar Lampung Rutin Cuci Darah Ucap Syukur Jadi Peserta JKN |
![]() |
---|
Bejatnya Satpam di Pringsewu Rudapaksa Siswi SD Berkali-kali |
![]() |
---|
Kopi Bubuk Sangrai Lampung Punya Banyak Kelebihan, Bakal Munculkan Pelaku Ekspor Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.