Berita Lampung
Jembatan Gantung Penghubung 2 Kecamatan di Lampung Utara Nyaris Putus
Jembatan gantung yang nyaris putus itu sebagai sarana penghubung antara dua kecamatan yakni Tanjung Raja dan Abung Tengah di Lampung Utara.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Jembatan gantung penghubung tiga desa di Lampung Utara nyaris putus akibat pondasi jembstan tergerus air sungai.
Jembatan gantung yang nyaris putus itu sebagai sarana penghubung antara dua kecamatan yakni Tanjung Raja dan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara.
Kerusakan jembatan gantung penghubung dua kecamatan dan tiga desa di Lampung Utara itu terjadi usai hujan deras pada Sabtu (25/3/2023) lalu.
Kini akibat akses jembatan penghubung tiga desa di dua Kecamatan Tanjung Raja dan Abung Tengah rusak, warga terpaksa harus berputar untuk melintas antar desa.
Sakimin warga Desa Kemala Raja, Tanjung Raja, Lampung Utara mengatakan dirinya harus berputar jalan ketika akan Desa Pekurun Utara.
Jembatan itu rute untuk Desa Kemala Raja, Priangan Baru dan Pekurun Utara.
Baca juga: Ramadan Pemkab Lampung Utara Segera Gelar Pasar Murah di Kotabumi
“Memang belum putus jembatannya, tapi tiangnya ambrol, jadi gak bisa dilalui kendaraan,” ujarnya.
Dimana jalan yang di lintasi termasuk jalan Desa lainnya, sehingga waktu yang lebih lama.
“Jadi nambah waktu sekitar setengah jam sampai satu jam ke Desa Pekurun Utara,” ujarnya.
Senada dikatakan Jumlaini warga Desa Kemala Raja, Tanjung Raja menuturkan dirinya berharap jembatan tersebut dapat segera diperbaiki.
Sebab, untuk menempuh ke Desa Pekurun Utara, Abung Tengah membutuhkan jarak dan waktu yang lebih lama.
“Kira-kira kita harus muter jalannya selama 30 menit dengan jarak 20 kilometer,” jelasnya.
Kepala Desa Pekurun Utara, Wahidin, mengatakan ambrol mengakibatkan putusnya jembatan tersebut terjadi Sabtu (25/3/2023) sekira pukul 02.00 WIB.
Sebelum putusnya jembatan tersebut, memang terjadi hujan deras diwilayah setempat.
"Hujan deras yang mengguyur wilayah Tanjung Raja dan sekitarnya mengakibatkan Sungai Way Arum meluap dan menggerus jembatan hingga rusak dan putus," katanya, Minggu (26/3/2023).
"Hanya aktivitas warga pejalan kaki kedua desa bisa pelan melewati jembatan tersebut. Dalam kejadian ini tidak ada korban jiwa dan kami bersama perangkat desa," terang Wahidin.
Ia mengatakan jembatan gantung beralas kayu dengan panjang 45 meter dan lebar 1,8 meter tersebut merupakan akses pertanian, ekonomi, dan aktivitas warga lainnya.
"Sekarang tidak bisa digunakan dan warga terhambat kegiatannya beban berat, tidak menutup kemungkinan malam ini jembatan ini hanyut karena hujannya semakin lebat," terangnya.
Dia berharap kepada pemerintah setempat untuk segera memperbaiki jembatan penghubung antar kecamatan tersebut, mengingat jembatan itu satu satunya akses warga tiga desa dari dua kecamatan.
"Kami berharap pemerintah segera memperbaiki jembatan ini, ini satu satunya jembatan, bila tak segera diperbaiki perputaran ekonomi pasti tersendat,” jelasnya.
Baca juga: Spanduk Langgar Aturan Masih Terpasang di Lampung Utara
Akibat ambrolnya jembatan itu juga, terdampak pada anak sekolah.
“Serta kasian bagi anak anak sekolah mereka harus berhati-hati ketika melintas," tambahnya.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )
Kapal Dalom Lintas Berjaya Segera Beroperasi Layani Rute Bakauheni-Merak |
![]() |
---|
Polres Tanggamus Tangkap 5 Pelaku Pencurian Baterai PLTS, 3 Lainnya Buron |
![]() |
---|
Sosok Mayjen Kristomei Sianturi Pangdam Radin Inten, Putra Guru SMA |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 11 Agustus 2025, Sebagian Besar Wilayah Hujan Ringan |
![]() |
---|
Wisata Mesuji Bisa Tarik Banyak Pengunjung dengan Promosi yang Tepat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.