Berita Lampung
Hamili Adik Ipar Diminta Tanggung Jawab, Suami di Tulangbawang Tega Racuni Istri
Seorang suami di Tulangbawang, Lampung ditangkap polisi setelah tega membunuh sang istri dengan menggunakan racun putas.
Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - BP (28), seorang suami di Kampung Bumi Dipasena Sejahtera, Rawa Jitu Timur, Tulangbawang, Lampung ditangkap polisi setelah tega membunuh sang istri dengan menggunakan racun putas.
Motif keji suami di Tulangbawang Lampung habisi sang istri dengan racun akhirnya terungkap.
Kepada polisi, sang suami keji di Tulangbawang Lampung itu mengaku motif asmara menjadi pemicu dirinya tega berikan racun kepada istri sahnya.
Istrinya disebut pelaku menjadi penghalang baginya untuk menikahi adik kandung korban yang berinisial A (17) dan masih berstatus pelajar.
Sebelum menikahi korban, ternyata BP sempat menjalin asmara dengan adik iparnya itu.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Berencana di Rawa Jitu Timur, Polres Tulangbawang Polda Lampung Ungkap Motifnya
Baca juga: Korban Tewas Kecelakaan di Tomohon Ditetapkan Tersangka, Begini Penjelasan Polisi
Bahkan, pengakuan pelaku sudah melakukan hubungan layaknya suami istri.
Hingga akhirnya, Kamis (23/2/2023), adik iparnya memberi tahu kepada pelaku jika dirinya sudah hamil satu bulan.
"Pengakuan pelaku, adik iparnya ini minta pertanggung jawaban dari BP,"
"Korban dan pelaku saat sudah memiliki dua orang anak," beber Kapolres Tulangbawang, AKBP Jibrael Bata Awi, Jumat (31/3/2023).
Adapun pelaku ditangkap pada Kamis (30/03/2023) kemarin, sekira pukul 14.30 WIB.
"Pelaku diamankan petugas saat sedang berada di rumah mertuanya di Kampung Tri Dharma Wira Jaya, Kecamatan Banjar Agung," paparnya.
Menurut Kapolres, terungkapnya kasus pembunuhan berencana tersebut berawal dari laporan kakak kandung korban, seorang wanita berinisial S (38).
Saat itu, kakak kandung korban merasa ada keanehan dengan kematian korban yang terjadi secara mendadak.
"Karena kecurigaan dari kakak korban, petugas melakukan penyelidikan dan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi," tuturnya.
Setelah dilakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pelaku, akhirnya terungkap bahwa pembunuhan terhadap korban merupakan aksi pembunuhan berencana.
Pesan racun putas
BP, suami keji di Tulangbawang Lampung yang habisi sang istri mengaku mencari obat racun melalui YouTube.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku sebelumnya, pelaku lihat YouTube (YT)," beber Kapolres.
Setelah mendapatkan obat yang dicari, pada Rabu (8/3/2023), pelaku langsung memesan racun jenis putas secara online seharga Rp 117 ribu.
Baca juga: Fotonya Viral Pamer Uang, Anggota DPRD Pelalawan Minta Maaf dan Ngaku Khilaf
Hingga pada Minggu (12/3/2023), paket racun yang dipesan pelaku tiba melalui pengiriman JNE yang ada di Kampung Gedung Karya Jitu, Kecamatan Rawa Jitu Selatan.
"Setibanya waktu kejadian sekira pukul 22.00 WIB, pelaku membuka paket berisi obat racun putas itu," tukasnya.
Kemudian memasukan ke dalam gelas yang berisi air putih.
Setelah mencampurkan kepada gelas yang berisikan air putih itu, pelaku langsung membangunkan korban yang sedang tertidur hingga memaksa korban agar meminum air putih bercampur racun tersebut.
"Usai melancarkan aksinya, korban langsung pergi ke tambak untuk memberi makan udang," terang Kapolres.
Sesudah 30 menit berlalu pelaku kembali ke rumah dan melihat korban sudah dalam kondisi kejang-kejang.
Bahkan saat kejadian, pelaku sempat berusaha menyelamatkan korban dengan memberinya air kelapa muda.
Karena kondisi semakin parah, korban kemudian dibawa oleh orangtua pelaku ke puskesmas pembantu.
"Namun saat tiba di puskesmas pembantu itu, korban ternyata sudah meninggal dunia," ungkapnya.
Kapolres menambahkan, pelaku sudah ditahan di Mapolres Tulangbawang dan dikenakan dengan pasal berlapis.
Pelaku dikenakan Pasal 340 KUHPidana Sub Pasal 338 KUHPidana Lebih Sub Pasal 351 ayat 3 KUHPidana atau Pasal 44 ayat 3 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Pengapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.
"Atas perbuatannya pelaku diancam dengan pidana mati, atau pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun," tegasnya.
(Tribunlampung.co.id)
Anggota DPRD Lampung Tak Setuju MBG Diganti Bantuan Uang, Mikdar: Tujuannya Beri Gizi |
![]() |
---|
Koperasi Desa Merah Putih di Pesawaran Berikan Dampak Positif bagi Masyarakat |
![]() |
---|
Koperasi Desa Mandiri Pesawaran Siapkan Rencana Bisnis |
![]() |
---|
Koperasi Desa Mandiri Pesawaran Telah Berdiri di 148 Desa |
![]() |
---|
Polsek Kedaton Akui Sering 'Kucing-kucingan' dengan Pebalap Liar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.