Berita Lampung

Cegah Penyakit LSDV, Distan Tulangbawang Lampung Vaksinasi Sapi dan Kerbau

Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang Lampung sudah melakukan vaksinasi terhadap sejumlah hewan ternak guna mencegah LSDV

Penulis: Candra Wijaya | Editor: soni
Dokumentasi Distan Tulangbawang.
Petugas Distan Tulangbawang saat melakukan proses vaksinasi terhadap hewan ternak sapi guna mencegah penyakit LSDV. 

Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kabupaten Tulangbawang Lampung sudah melakukan vaksinasi terhadap sejumlah hewan ternak guna mencegah penyakit Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Hewan ternak yang rentan terkena virus itu sendiri merupakan hewan ternak jenis sapi dan kerbau.

"Guna mencegah penyakit LSDV itu petugas kami sudah berupaya dengan melakukan vaksinasi terhadap sejumlah hewan ternak sehat di Tulangbawang," jelas Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tulangbawang, Nasib Subagio, Minggu (16/4/2023). 

Dirinya mengungkapkan LSDV ini merupakan spesies virus dalam genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae.

"Virus ini ditularkan oleh beberapa jenis arthropoda seperti lalat dan nyamuk," terangnya.

Adapun ciri-ciri sapi dan kerbau yang terkena penyakit LSDV tersebut antara lain adanya benjolan padat yang mengeras pada bagian kulit.

Benjolan keras atau disebut modul itu sendiri biasanya muncul hampir hingga di seluruh badan hewan ternak yang terinfeksi.

"Selain menyerang bagian kulit virus ini juga mengakibatkan pembengkakan pada kelenjar limfa, leleran dari mata dan hidung," tuturnya.

Baca juga:  Pemkab Lampung Barat Belum Temukan Penyakit LSD pada Hewan Sapi 

Baca juga: Imbau Waspada, Dinas Pertanian Pemkot Bandar Lampung Tunggu Vaksin LSD dari Pusat

Bahkan ciri lain dapat terlihat dimana hewan ternak yang terinfeksi virus tersebut mengalami demam tinggi yang membuat produksi susu menurun secara drastis.

"Itu juga menjadi ciri-ciri khusus hewan ternak yang terdampak virus LSDV," paparnya.

Menurutnya berdasarkan studi peneliti penyakit LSDV tersebut dapat menyebar melalui vektor hingga sejauh 80 km. 

Dirinya juga menjelaskan untuk pencegahan penyakit tersebut menular ke hewan ternak, peternak dapat memberikan vaksinasi dan pengendalian vektor arthropoda.

Sedangkan bilamana hewan ternak sudah terinfeksi dapat dilakukan perawatan, dengan memberikan obat anti inflamasi nonsteroid, antihistamin dan antibiotik.

"Walau tidak berbahaya dan menular pada manusia, sejumlah peternak harus tetap waspada terhadap virus ini," ucapnya.

Dirinya mengimbau kepada seluruh peternak di Tulangbawang agar dapat terus menjaga kebersihan kandang.

"Hal itu dilakukan guna menghindari berbagai jenis penyakit atau virus yang dapat menyerang hewan ternak yang ada," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)

 


 

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved