Wawancara Eksklusif

TikToker Asal Lampung Timur Bikin Heboh Indonesia, Pengacara: Terpenting Esensi dari Kritikan Bima

TikToker asal Lampung Timur, Bima Yudho Saputro buat gempar masyarakat khususnya Provinsi Lampung dan umumnya Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Penulis: Yogi Wahyudi | Editor: Teguh Prasetyo
Screenshot Youtube
Tribun Lampung berbincang dengan penasihat hukum keluarga Bima, yaitu Bambang Sukoco, pada Selasa (18/4/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - TikToker asal Kabupaten Lampung Timur, Bima Yudho Saputro membuat gempar masyarakat khususnya Provinsi Lampung dan umumnya Indonesia dalam beberapa hari terakhir.

Kritikannya terkait pembangunan di Lampung menuai pro dan kontra.

Ada banyak pihak yang mendukung, ada pula yang tak setuju hingga melaporkannya ke kepolisian.

Pengacara Gindha Ansori, misalnya, melaporkan Bima atas dugaan penghinaan dalam video viral Bima yang mengkritik kondisi infrastruktur di Lampung.

Namun, setelah pihak kepolisian memeriksa sejumlah saksi, disimpulkan bahwa perkara yang dilaporkan tidak memenuhi unsur tindak pidana, sehingga kasus dihentikan.

Baca juga: Berita Lampung Terkini 18 April 2023, Polda Lampung Hentikan Penyelidikan Kasus TikToker Bima

Gindha juga telah mencabut laporannya.

Pihak keluarga Bima pun bersyukur dan senang atas dihentikannya penyelidikan kasus tersebut.

Tribunlampung.co.id berkesempatan melakukan Wawancara Eksklusif dua seri terkait persoalan ini.

Pada seri pertama, Tribunlampung.co.id berbincang dengan penasihat hukum keluarga Bima, yaitu Bambang Sukoco, pada Selasa (18/4/2023).

Berikut petikan Wawancara Eksklusif seri pertama.

Polisi menghentikan penyelidikan kasus Tiktoker Bima, komentar Anda?

Kami selaku keluarga bersyukur, karena kasus Bima ini sudah cukup menguras tenaga keluarga.

Jadi, kami bersyukur.

Menurut pendapat saya, memang kasus ini agak susah untuk dinaikkan ke tingkat penyidikan.

Tapi, alhamdulillah, atas atensi dari banyak pihak, dari banyak tokoh publik, kasus ini dihentikan.

Bagaimana perasaan keluarga setelah kasus Bima ini viral?

Keluarga pada awalnya kaget.

Saya waktu itu ada di Jawa timur, kemudian video Bima ini viral.

Hari Kamis (pekan lalu) saya dihubungi sama tante saya (ibu Bima) untuk secepatnya pulang ke Lampung.

Kami diinformasikan bahwa Bima dilaporkan ke Polda Lampung, keluarga sangat kaget.

Keluarga kan tahunya Bima ini sekolah di Australia.

Keluarga tidak berpikir bahwa dia akan membuat konten yang sampai viral, sampai berujung dilaporkan ke polisi.

Bima sempat membuat status di Instagram bahwasanya ada intimidasi terhadap orangtuanya.

Baca juga: Laporannya Terkait TikToker Bima Dihentikan Polda Lampung, Pengacara Ginda Ansori Angkat Bicara

Namun, menurut pejabat terkait, mereka datang ke rumah orang tua Bima untuk sekadar silaturahmi. Sebenarnya seperti apa?

Seperti yang kemarin saya klarifikasi, memang setelah pagi pulang dari rumah dinas Bapak Wakil Bupati, begitu sampai rumah, ada Bapak Bhabinkamtibmas bersama Kapolsek Raman Utara.

Berdasarkan komunikasi, ketika beliau-beliau ini datang ke rumah, memang mereka menanyakan, mereka mau memastikan apakah benar Bima ini adalah anak Bapak Juliman dan Ibu Sri, dan memang benar.

Mereka juga menanyakan ijazah Bima, karena mereka ingin memastikan bahwa itu benar-benar Bima dengan alamatnya di situ.

Mungkin terjadi miss komunikasi di sini.

Setelah Pak Bhabinkamtibmas dan Pak Kapolsek pulang, Pak Juliman ini telepon ke Bima bahwa tadi sudah menemui Wakil Bupati dan ditelepon oleh Pak Gubernur, dan orang tuanya juga marah dengan Bima pada waktu itu, dan meminta Bima untuk jangan bikin konten yang macam-macam lagi, karena yang kena efeknya adalah Bapaknya.

Mungkin Bima menerimanya bahwa yang melakukan intimidasi itu adalah aparat kepolisian.

Jika misal benar ada intimidasi seperti yang diungkapkan, apa yang ingin keluarga lakukan?

Sejauh ini keluarga masih berharap masalah ini selesai dengan baik.

Tapi, saya hanya mau menggarisbawahi, yang penting itu esensi dari apa yang disampaikan Bima tidak sampai melebar ke mana-mana.

Ini merupakan upaya untuk memberi ruang, ingin memberi masukan kepada pemerintah daerah, terutama yang sama-sama kita tahu, menyoroti soal jalan.

Karena menurut kami, di Lampung ini sudah luar biasalah kondisinya (jalan) gitu ya.

Mungkin jalan yang rusak itu hanya 20 persen, saya setuju, dan 80 persen rusak parah gitu ya.

Jadi kami berharap dari keluarga, itu esensi dari kritikan Bima dan jangan sampai melebar ke mana-mana.

Dan, kami tidak ada keinginan untuk membuat laporan, sampai detik ini kami masih belum.

Dari pihak keluarga atau Anda selaku pengacara, apa ada komunikasi dengan pihak yang melaporkan Bima?

Komunikasi langsung belum.

Cuma kemarin memang kami sempat ditemukan satu frame di salah satu media nasional.

Apa latar belakang dari keluarga Bima menunjuk Anda selaku penasihat hukum?

Alasan khususnya karena saya masih keluarga atau masih om (paman) Bima.

Dan kebetulan mungkin keluarga menganggap saya yang bisa membantu meng-handle.

Itu saja, tidak ada yang spesial.

Baca juga: Alasan Polda Lampung Hentikan Kasus Bima TikToker yang Viral Kritik Pemprov Lampung

Apakah Bima pernah mengungkapkan cita-citanya setelah lulus kuliah? Apakah ingin kembali ke Lampung dan memperbaiki atau istilahnya memajukan provinsi atau daerahnya?

Saya pernah berbicara dengan Bima sekitar setahun yang lalu ketika dia datang ke rumah saya di Jawa Timur.

Terus saya tanya kenapa dia masih mau ambil kuliah lagi di Australia.

Anak ini dari kecil memang pintar dan dia sangat menyukai dengan hal-hal baru.

Kalau dia bicara dengan saya, inginnya waktu itu kerjanya di luar negeri pada waktu itu.

Tapi mungkin dengan kasus yang sudah berlangsung saat ini, mungkin nanti dia ada berubah pikiran saya masih belum bisa komunikasi lagi.

Kalau untuk ke politik, saya pikir dengan keadaan atau dengan nanti realita di lapangan bagaimana, akan menggugah dia untuk bisa, bahkan mungkin, sangat mungkin.

Tapi belum ada pembicaraan untuk mengarah ke sana.

Apa harapan keluarga setelah kasus Bima ini dihentikan?

Yang pasti harapan kami akan lebih banyak muncul Bima-Bima yang lain.

Kalau kata Soekarno, berikan kami satu anak muda maka akan kuguncang Dunia.

Tapi, juga tidak meninggalkan sopan santun.

Dan seperti yang saya bilang di awal tadi, agar esensi kritik yang disampaikan Bima ini benar-benar bisa diterima dan menjadi masukan untuk pemerintah daerah di Lampung.

(Tribunlampung.co.id/Yogi Wahyudi)

 

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved