Berita Lampung
25 Ekor Sapi di Metro Lampung Terjangkit Virus LSD, Ditemukan di 2 Kecamatan Berbeda
Sebanyak 25 ekor sapi di Kota Metro, Lampung, terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit yang disebabkan virus cacar pox.
Penulis: Muhammad Humam Ghiffary | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Metro - Sebanyak 25 ekor sapi di Kota Metro, Lampung, terjangkit virus Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit yang disebabkan virus cacar pox yang biasanya menjangkit hewan ternak.
25 ekor sapi yang terjangkit virus LSD tersebut tersebar di dua wilayah kecamatan berbeda yang ada di Kota Metro, Lampung, yakni Kecamatan Metro Timur dan Kecamatan Metro Selatan.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Metro, Hery Wiratno membenarkan penemuan penyakit tersebut.
Ia mengatakan, dari 25 ekor ternak yang terpapar tersebut diantaranya ditemukan di wilayah Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur dan Metro Selatan.
"Di Metro Timur ada 11 ekor yang positif. Sedangkan di Kecamatan Metro Selatan, kita temukan ada 14 ekor. Kita masih telusuri lagi berapa ternak lainnya kecamatan lain," ujarnya, Kamis (4/5/2023).
Baca juga: Pemkab Lampung Barat Belum Temukan Penyakit LSD pada Hewan Sapi
Ia menjelaskan, untuk saat ini pihaknya tengah gencar melakukan pengobatan pada ternak yang terpapar tersebut.
Seperti dilakukan di Kelurahan Yosodadi, Kecamatan Metro Timur yaitu di kandang komunal milik Syaiful dengan pengobatan pada lima ekor sapi yang terpapar.
Hery mengatakan, pihaknya memberikan vitamin untuk 1 ekor sapi milik Syaiful.
"Kita juga lakukan pengobatan di kandang Pak Tugiman pada satu ekor sapi dengan antibiotik dan vitamin. Lalu pengobatan juga dilakukan pada dua ekor sapi milik Pak Samingan, dan dua ekor sapi milik Pak Sarmin/Mamin. Sedangkan milik Pak Jumali kita juga lakukan pengobatan untuk satu ekor sapi," bebernya.
Menurutnya, lanjut Heri, sejumlah sapi yang terpapar LDS tersebut rata-rata mengalami gejala munculnya benjolan di tubuh hewan ternak.
Meskipun demikian, terdapat temuan hewan ternak yang tidak mengalami gejala meski sudah terpapar penyakit tersebut.
"Hewan yang terpapar juga ditandai dengan ternak yang mengalami demam, tidak nafsu makan, serta muncul nodul vaskulitis, nekrotis, dan adena di bagian kepala, leher, ambing dan kaki," tuturnya.
"Bahkan nodul ini juga menyebar ke seluruh tubuh hewan ternak yang terinfeksi. Selain itu juga akan muncul leleran kental di mata dan hidung ternak. Pada ternak yang terinfeksi virus ini juga akan mengalami pembengkakan Limfonodus," sambungnya.
Baca juga: Pemkab Tanggamus Lampung Ingatkan Peternak Tetap Waspada Virus LSD
Cara Penularan
Diakuinya, penularan penyakit tersebut terjadi pada kontak langsung hewan sakit dan sehat.
Nikmati Parade Satwa dan Promo Agustus Seru di Taman Safari Bogor |
![]() |
---|
Gubernur Lampung Dorong Pemuda Bangun Ekonomi Daerah |
![]() |
---|
Kunjungan Wisata ke Pulau Pahawang Tetap Stabil Usai Dermaga Ambruk |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 1 Agustus 2025, Hujan Ringan Hanya di Way Kanan |
![]() |
---|
Langkah Kecil Petugas JKN di Lorong Panjang Pelayanan Klinik hingga Rumah Sakit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.