Berita Lampung

Kurangi Ketergantungan Impor, 2 Menteri Jokowi Menggalakkan Tanam Kedelai di Lampung

Penanaman kedelai tersebut digalakkan oleh Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Tanggamus, Lampung.

|
Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Dickey Ariftia Abdi
Menteri Pertanian RI Sahrul Yasin Limpo yang hadir langsung dalam kegiatan penanaman kedelai di Tanggamus Lampung bersama dengan Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan, Jumat (2/6/2023). 

Tribunlampung.co.id, TanggamusPemerintah menggalakkan penanaman kedelai di Lampung untuk mengurangai ketergantungan impor kedelai.

Penanaman kedelai tersebut digalakkan oleh Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan di Tanggamus, Lampung.

Kedua Menteri Presiden Jokowi tersebut melakukan penanaman kedelai di wilayah Kecamatan Bulok, Tanggamus, Lampung, Jumat (2/6/2023).

 Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo mengatakan penanaman kedelai ini juga merupakan permintaan langsung dari Mentri Perdagangan RI Zulkifli Hasan untuk mengurangi impor kedelai dari luar negeri.

"Karena kedelai ini memang makanan Indonesia karena kita mengkonsumsi tahu, tempe, dan kecap," kata Sahrul Yasin. 

Menurutnya, selama ini Indonesia kebanyakan melakukan impor kedelai dari luar negeri khususnya dari Amerika Serikat. 

Ia menambahkan, penanaman kedelai ini merupakan tekat bersama pemerintah pusat dan Provinsi Lampung untuk mengatasi masalah kedelai

Dikatakan Sahrul Yasin Limpo, Indonesia melakukan impor kedelai dari luar negeri karena harga yang lebih terjangkau. 

"Kenapa selama ini kita mengimpor kedelai dari luar, karena kedelai dari luar ini terbilang lebih murah," katanya. 

Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan mengungkap dua faktor penting yang harus dilakukan untuk mensukseskan gerakan penanaman kedelai

Faktor pertama yaitu, para petani harus mendapatkan bibit kedelai yang berkualitas baik. 

Dengan harapannya, ketika masa panen dapat menghasilkan kedelai yang melimpah dengan kualitas yang baik. 

"Yang kedua itu rakyat jangan disuruh mikir, jadi ketika panen ya langsung dibeli," kata Zulkifli Hasan. 

Pemerintah pusat juga akan memikirkan agar harga kedelai nantinya tidak membuat para petani menjadi rugi. 

"Nanti gimana caranya pemerintah merumuskan agar kedelai ini bisa dibeli dengan harga Rp 15 ribu," tegasnya. 

Senada dengan Sahrul Yasin Limpo, Arinal Djunaedi selaku Gubernur Lampung mengatakan, kedelai merupakan salah satu komoditi penting di Indonesia. 

Hal itu dikarenakan, mayoritas masyarakat Indonesia mengonsumsi makanan yang berbahan dasar dari kedelai

"Tempe ini merupakan salah satu kebutuhan makanan Indonesia, kedelai ini sebagaian besar dari impor," kata dia. 

Arinal mengatakan, untuk saat ini Provinsi Lampung hanya bisa menghasilkan 5000 ton kedelai

Dirinya juga berharap dengan adanya kegiatan ini Provinsi Lampung sebagai lokomotif pertanian bisa menjadi percontohan dalam penanaman kedelai

"Dengan harapan seluruh provinsi di bisa memproduksi kedelai yang baik," kata dia.

Bupati Tanggamus Dewi Handajani mengucapkan terima kasih kepada pihak pemerintah pusat atas kegiatan penanaman kedelai ini. 

"Kami mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Tanggamus, Lampung", kata Dewi.

Dengan itu Dewi Handajani menegaskan, Kabupaten Tanggamus, Lampung siap memberikan dukungan untuk program tersebut. 

Sehingga, program penanaman kedelai bisa berjalan dengan baik dan juga dapat mensejahterakan masyarakat.

Kegiatan itu dihadiri oleh Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Rektor Universitas Lampung (Unila). 

Selain itu, terlihat juga Wakil Bupati Tanggamus, Lampung AM Syafi'i, Kapolres Tanggamus Polda Lampung AKBP Siswara Hadi Chandra. (Tribunlampung.co.id / Dickey Ariftia Abdi)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved