Berita Lampung

Puluhan Nasabah Demo dan Segel Kantor Bumiputera Lampung

Dalam aksi tersebut, pendemo sempat melakukan audiensi dengan pihak Kantor Wilayah Bumiputera Lampung.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto
Puluhan nasabah menyegel kantor Bumiputera Lampung di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung, Senin (5/6/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Puluhan nasabah pemegang polis Bumiputera melakukan demonstrasi menolak skema penurunan nilai manfaat (PNM) yang dibayarkan perusahaan, Senin (5/6/2023).

Mereka juga menyegel kantor wilayah Bumiputera Lampung di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung.

Sejumlah nasabah yang tergabung dalam Persatuan Korban Bumiputera Indonesia (PKBPI) ini mengaku dirugikan oleh pihak perusahaan lantaran banyak nasabah yang belum menerima haknya.

Dalam aksi tersebut, pendemo sempat melakukan audiensi dengan pihak Kantor Wilayah Bumiputera Lampung.

Namun, audiensi tersebut tidak menemukan titik terang.

Ketua Koordinator PKBPI Lampung Victor Nainggolan mengungkapkan, pihaknya menuntut perusahaan agar mencairkan 100 persen dana yang diklaim para nasabah.

Pasalnya, kata dia, pihak perusahaan tidak melakukan koordinasi saat mengeluarkan kebijakan pemotongan dana yang diklaim nasabah sebesar 50 persen.

"Hari ini kami sebanyak 37 orang nasabah mengikuti aksi unjuk rasa kali ini, meminta perusahaan mencairkan 100 persen dana nilai manfaat yang merupakan hak kami," ujar Victor.

Menurut Victor, pihaknya mewakili sekitar 300 nasabah di Lampung yang merasa dirugikan oleh kebijakan perusahaan.

Dia melanjutkan, dana yang seharusnya dicairkan oleh pihak perusahaan berkisar Rp 5 juta hingga miliaran rupiah bagi setiap nasabah.

"Intinya kami meminta perusahaan mencairkan 100 persen hak kami, bukan malah cuma 50 persen," kata Victor.

"Hak kami itu setiap orang paling sedikit ada yang Rp 5 juta, bahkan yang paling banyak mencapai Rp 2 miliar," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Wilayah Bumiputera Lampung Hendra Sirwan mengatakan, pihaknya akan menyampaikan keluhan para nasabah yang merasa dirugikan ke kantor pusat.

Menurut Hendra, anggaran perusahaan tidak mencukupi lantaran sedang mengalami kemerosotan.

"Bumiputera memiliki tanggung jawab ke semua pemegang polis senilai Rp 32,8 triliun. Sedangkan aset yang ada hanya sekitar Rp 9,5 triliun," ujar Hendra.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved