Berita Lampung

Tak Terima Anaknya Tewas saat Ekskul, Ibu Korban: Kalau Bisa Nyawa Dibalas Nyawa

Yusniar, ibu kandung MA, warga Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Lampung, berharap ada pihak yang bertanggung jawab atas kematian anaknya.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Yusniar saat ditemui di rumahnya, Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran, Lampung, Kamis (8/6/2023). Yusniar adalah ibu kandung MA (17), siswa SMK Al Hikmah, Kalirejo, Lampung Tengah, yang tewas saat mengikuti ekstrakurikuler pencak silat di sekolah. 

“Dia tidak pernah menuntut kepada saya,” jelas Yusniar.

Bahkan soal keuangan pun, MA tidak rewel saat meminta sesuatu.

“Dia selalu menurut. Kalau saya ada uang, saya berikan. Kalau sedang tidak ada, saya akan bilang,” kata Yusniar.

MA tidak pernah kesal jika permintaannya tidak dituruti.

“Kalau misalkan ada uang, saya pernah menawarkan butuh berapa. Dia malah minta diberikan uang seadanya saja, tidak menawar,” papar Yusniar.

MA juga tidak pernah menyusahkan selama ini.

Bahkan, dari kecil ia tak pernah meminta macam-macam.

Sebagai ibu kandungnya, Yusniar mengaku tidak pernah dibuat marah oleh MA.

“Intinya, anak saya ini selalu mengerti dengan keadaan orangtuanya,” ujar dia.

Yusniar mengungkapkan, MA pernah tinggal dengan nenek dan kakeknya.

Yusniar saat libur dan Lebaran akan menjenguk ke sana.

“Meski berjauhan, ayah dan ibunya selalu berkomunikasi. Dia anak kesayangan saya,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra)

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved