Berita Lampung

Len Aini Pernah Ditanya Suami soal Gaya Hidup dan Sumber Pendapatan yang Janggal

Terdakwa Len Aini mengaku pernah ditanya oleh suaminya terkait gaya hidup dan pendapatan yang janggal.

Penulis: Hurri Agusto | Editor: taryono
( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )
Suasana persidangan dugaan korupsi tukin Kejari Bandar Lampung di PN Tanjung Karang, Selasa (20/6/2023). 

Tribunlampung.co.id - Terdakwa Len Aini mengaku pernah ditanya oleh suaminya terkait gaya hidup dan pendapatan yang janggal.

Hal tersebut diungkapkan Len Aini saat memberi kesaksian dalam sidang korupsi tunjangan kinerja (tukin) Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandar Lampung di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Selasa (20/6/2023).

Sidang yang dipimpin oleh ketua Majelis Hakim Achmad Rifai kali ini dengan agenda ketiga terdakwa saling bersaksi atas perbuatannya.

Adapun ketiga terdakwa  yakni, Bery Yudanto (Kaur Keuangan dan Kepegawaian), Len Aini (Bendahara Pengeluaran), dan Sari Hastiati (operator pembuat daftar gaji)

Dalam persidangan, Len Aini ditanya oleh majelis hakim terkait jumlah tukin yang seharusnya ia terima.

Len Aini kemudian menjelaskan bahwa tukin dirinya masuk ke Grade 7 dengan tukin lebih kurang senilai Rp 3,9 jutaan.

Namun, nilai tersebut lantas meningkat berpuluh kali lipat lantaran Len Aini bersama dua terdakwa lain memanipulasi proses pencairan dana tukin pegawai Kejari Bandar Lampung.

"Tukin saya ada di grade 7, harusnya terima Rp 3,9 juta, stelah itu jadi terima Rp 8 juta, kadang lebih, tiap bulan jumlahnya bervariasi," ujar Len Aini.

Menurut Len Aini, dirinya bahkan pernah menerima hingga ratusan juta dalam sekali proses pencairan tukin.

"Bulan januari 2021 itu yang masuk rekening saya ada sekitar Rp 100 juta sekian, saya lupa tapi setelah ditotal auditor jumlahnya ada Rp 2,6 miliar," ujar Len Aini.

Len Aini pun mengaku bahwa uang hasil korupsi tersebut dipakai untuk kebutuhan sehari-hari.

Dia pun mengaku pernah ditanya oleh sang suami terkait gaya hidup Len Aini yang berubah serta sumber pendapatan yang dinilai janggal.

"Saya termasuk boros, kadang traktir makan kawan, saya bagi-bagi ke saudara juga," imbuhnya

"Suami pernah tanya kenapa beli barang banyak, tapi saya enggak jelasin," kata dia.

Lebih lanjut, Len Aini mengakui bahwa setelah kasus ini terungkap dirinya merasa sangat menyesal.

Harta bendanya kini telah habis terjual untuk mengganti kerugian negara.

"Mobil Yaris sudah saya jual semua untuk ganti uang kerugian, rumah juga sudah dijual yang Mulia,"

"Sekarang keluarga saya tinggal di paviliun yang ada di belakang rumah tetangga," imbuhnya.

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved