Pekerja Tewas di Bandar Lampung

Terungkap Pesan Terakhir Pekerja yang Tewas di Sekolah Azzahra Bandar Lampung

Masfufatul Khanani (39) selaku Istri Ahmad Burhan (39), korban lift jatuh di sekolah Azzahra Bandar Lampung mengungkapkan pesan terakhir sang suami.

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Kiki Novilia
Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra
Masfufatul Khanani (39) selaku Istri Ahmad Burhan (39), korban lift jatuh di sekolah Azzahra Bandar Lampung mengungkapkan pesan terakhir sang suami. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Masfufatul Khanani (39) selaku Istri Ahmad Burhan (39), korban lift jatuh di sekolah Azzahra Bandar Lampung mengungkapkan pesan terakhir sang suami.

Korban merupakan warga Jalan Bungur, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Kota Bandar Lampung, dilaporkan meninggal dunia gegara lift jatuh di sekolah Azzahra.

Dikatakan sang istri, dirinya mengaku kaget dengan meninggal suaminya secara tragis di lift sekolah Azzahra Bandar Lampung

"Sebelum meninggal suami saya ini telah berpesan kepada anak saya yang kedua untuk melipatkan baju sebelum meninggal dunia," kata istri korban Ahmad Burhan, Masfutatul Khanani saat diwawancarai Tribun Lampung di rumah duka di Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Kamis (6/7/2023). 

Ia mengatakan, suaminya ini telah berpesan kepada anaknya Masruroh yang duduk di kelas 6 SDN untuk melipatkan baju. 

"Baru dilakukan sebagian olah anak saya dan suami saya bilang kalau nanti selesai makan akan dibelikan kuota," kata Masfutatul Khanani. 

Ternyata suaminya sejak dua hari yang lalu sempat dekat dengan anak-anaknya.

"Beliau sempat mengajari anak-anak cara menghidupkan air dan mengisi air di dalam kamar mandi," kata Masfutatul. 

Bahkan korban juga meminta kepada anak-anaknya untuk bisa menghidupkan air hingga mengisi di kamar mandi.

"Termasuk bisa mencuci baju dan melipat baju, dan itu pesan kepada anak perempuannya Masruroh," kata Masfutatul. 

Ia mengatakan, lift tersebut over kapasitas dan pada saat itu memang posisinya mau cepat pulang semua ke rumah.

"Suami saya itu katanya kalau pulang selalu naik tangga biasa, tetapi sore itu naik lift barang," kata Masfutatul.

Seharusnya, pada pukul 17.00 WIB atau sehabis magrib sudah sampai di rumah.

"Tetapi kemarin itu suami saya pulang lebih cepat dan pujul 16.00 WIB sudah pulang," kata Masfutatul.

Baca juga: Kumpulan Berita Pekerja Tewas di Bandar Lampung

Masfufatul menerangkan, korban sudah sebulan bekerja di sekolah Azzahra

"Saya kemarin tahu dari kakak ipar bilang kalau Burhan sudah meninggal, begitu jenazah sampai di rumah suasana langsung pecah hingga menangis," kata Masfutatul. 

Ia mengatakan, suaminya ini sempat pesan sepatu untuk anak-anak melalui online shop. 

Masfutatul mengatakan, suaminya ini semasa hidup penyayang dan pekerja keras.

"Kerjaan sampai malam juga dilakukan, orangnya penyayang sama istri dan anak. Perduli serta bertanggung jawab kepada keluarganya," kata Masfutatul. 

Sementara pada dua malam yang lalu sempat mengobrol mau menggelar syukuran anak bungsu yang bayi.

"Karena baru dua bulan lahir dan mau syukuran niatnya setelah beres kerjaan di sekolah Azzahra. Tapi mau daftar ulang anak yang sekolah, dan kata suami uang belum terkumpul," kata Masfutatul. 

Masfufatul menambahkan, suami bilang selesai mengerjakan proyek baru sebelum anak sekolah masuk. 

"Sebelum anak sekolah masuk, kerjaan ini harus selesai dan hari minggu juga suami saya ini selalu bekerja. Jadi ini dikebut mau masuk anak sekolah," kata Masfutatul.

Ia mengatakan, suaminya ini selalu dipercaya ketua mandornya yang bernama Rahmat.

"Suami saya ini dengan pak Rahmat selalu bekerjasama dengan baik dan suami saya inj sudah sering diajak oleh Pak Rahmat serta sudah kenal baik," kata Masfutatul. 

"Suami saya itu kerjaannya masang kaca, dan kemarin itu dapat proyek cukup besar dan sudah sebulan kerja di sekolah Azzahra," kata Masfutatul. 

Adapun korban kini dimakamkannya di tempat pemakaman umum (TPU) Tanjung Jati Kelurahan Negeri Olok Gading.

2 Orang Selamat

Kondisi 2 orang yang selamat dari insiden maut lift jatuh di sekolah Azzahra, Bandar Lampung disorot.

Sebelumnya diberitakan jika tragedi lift jatuh di sekolah Azzahra, Bandar Lampung menewaskan 7 pekerja bangunan.

Dokter Rumah Sakit Bumi Waras, dr Arli pun membenarkan ada 9 orang yang dilarikan ke RSBW imbas musibah lift jatuh di sekolah Azzahra, Bandar Lampung

"Korban ada 9 orang yang dibawa ke RSBW, ada 2 yang masih selamat dan 7 orang meninggal dunia," kata dr Arli. 

Ia mengatakan, korban selamat mengalami patah tulang hingga di kepala dan kemungkinan luka dari dalam. 

"Ada beberapa yang datang ke RSBW sudah dalam keadaan meninggal dan kritis dan ada yang masih sadar. Ada yang sudah ada yang dibawa keluarganya," kata Arli.

Dugaan Pidana

Polisi menyelidiki dugaan pidana dalam kasus lift jatuh di Sekolah Azzahra Bandar Lampung yang menewaskan 7 pekerja bangunan.

Para pekerja tersebut meninggal dunia diduga karena menggunakan lift barang yang seharusnya tidak digunakan oleh pekerja bangunan.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, pihaknya kini tengah memeriksa saksi-saksi dan telah melakukan olah TKP.

"Kami sedang kembangkan terkait penyebab dan peran-peran pihak lainnya, kami akan melakukan penyelidikan dan terutama ada peristiwa pidananya," kata Kompol Dennis.
 
Polisi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) setelah mendapat laporan dari masyarakat.

"Lift ini yang digunakan untuk mengangkut barang tetapi digunakan pekerja turun naik bekerja," kata Kompol Dennis Arya Putra. 

Korban ada yang mengalami patah dan langsung dibawa ke rumah sakit. 

"Korban ini ada 9 orang yang merupakan tukang di sekolah Azzahra," kata Kompol Dennis. 

Firasat Istri

Imas (40), istri dari pekerja sekolah Azzahra Bandar Lampung ternyata sudah punya firasat sebelum suaminya menjadi korban. 

Imas merupakan istri Herizal, warga Kelurahan Kupang Kota, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung yang jadi korban lift jatuh di sekolah Azzahra

Dikatakan Imas, dirinya selalu mengingatkan suaminya hati-hati dalam bekerja. 

"Suami saya sekitar dua bulan sudah bekerja di Sekolah Azzahra, suami saya itu kerjaannya ngerjain jendela, kaca, dan masang kusen," kata Imas saat diwawancarai Tribun Lampung di ruang tunggu Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW), Rabu (5/7/2023). 

Ia mengatakan, dirinya selalu mengingatkan suaminya setiap bekerja di Sekolah Azzahra karena punya firasat yang buruk. 

"Soalnya suami saya ini tidak ada pengamannya," kata dia. 

"Saya kaget suami saya mengalami kecelakaan kerja di Sekolah Azzahra setelah saya ditelpon temannya, kalau suami saya dilarikan ke RSBW," kata Imas. 

Ia mengatakan, dirinya mendapatkan kabar suaminya itu kecelakaan kerja pukul 17.00 WIB. 

"Suami saya mengalami luka patah di bagian dua tangan patah, dua kaki juga patah baik bagian paha dan betis serta bagian pinggul juga patah," beber Imas. 

Ia mengatakan, suaminya ini selalu ditayangkan saat pulang kerja kapan selesainya proyek di sekolah Azzahra

"Saya setiap hari tanya kepada suami saat pulang kerja, sekolah Azzahra ini kapan beresnya," kata Imas.

Ia mengatakan, suami bilang 14 Juli 2023 harus sudah beres proyeknya tersebut. 

"Kata suami beres gak beres bahwa 14 Juli harus beres, saya selalu tanya bagaimana kerjanya. Setiap pulang kerja itu saya selalu tanyakan kepada suami," kata Imas. 

Ia mengatakan, dirinya selalu mengingatkan kalau saat memasang kaca itu harus selalu berhati-hati. 

"Kenapa saya bilang seperti itu, soalnya suami saya ini tidak ada pengamannya," kata Imas.

Daftar Korban

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, ada tujuh pekerja yang meninggal dunia dari insiden lift maut di sekolah elit Azzahra

Adapun tujuh orang pekerja yang menjadi korban lift maut Sekolah Azzahra yakni;

1. Romi (32) Jalan DR Harun 1, Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung

2. Edy Mulyono (38) Jalan Suban, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan. 

3. Udin (65) warga Jalan Pangeran Emir M Noer, Kecamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung

4. Rahmatullah (38) warga Jalam AMD Kelurahan Tanjung Gading, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung

5. Selamet Saparudin (44) warga Jalam AMD Kota Jawa, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Barat, Bandar Lampung

6. Asep Nursyamsi (39) warga Tanjung Jati, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung

7. Ahmad Burhan (39) warga Jalan Bungur, Kelurahan Negeri Olok Gading, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung

Ia mengatakan, dua korban masih dalam penanganan medis oleh dokter RS Bumi Waras yang merupakan warga Bandar Lampung

Dua korban tersebut yakni;

1. Sutaji (25) warga Dusun Seribu, Kelurahan Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran. 

2. Herizal (42) warga Kelurahan Kupang Kota, Kacamatan Telukbetung Utara, Bandar Lampung.

Kronologi

Pihak Keamanan Sekolah Azzahra Arifan Hidayat mengatakan, pekerja bangunan tersebut terjatuh semuanya ada sembilan orang. 

"Kejadian itu terjadi pada pukul 16.30 WIB saat pekerja hendak pulang setelah menyelesaikan pekerjaan di lantai atas,"

"Begitu kejadian saya langsung bantuin korban masuk ke dalam mobil, totalnya ada 9 orang dewasa lelaki semua yang menjadi korban," 

"Jadi pekerja itu merupakan tukang bangunan di bagian atas bangunan sekolah Azzahra. Jadi mereka mau pulang pada 16.30 wib melalui lift tersebut,"

"Saya langsung lari dan menggotong para korban, korban dibawa ke rumah sakit Bumi Waras bersama teman-teman saya juga dengan menggunakan empat mobil," kata Arifan. 

Ia mengatakan, para korban terjatuh dari ketinggian dan mengalami luka patah kaki. 

"Jadi korban itu mereka sadar semua pada saat itu, tapi semua pekerja patah kaki," kata Arifan.

( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved