Stunting di Indonesia
BKKBN Minta Jaga Jarak Kelahiran Anak Guna Cegah Stunting
BKKBN cegah stunting dengan hamil tidak terlalu tua dan muda lalu jaga jarak kehamilan agar tidak berdekatan.
Tribunlampung.co.id - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo minta jaga jarak kelahiran anak agar tidak terlalu dekat untuk cegah stunting.
Menurut Hasto Wardoyo selaku Kepala BKKBN mengatakan jarak kelahiran anak yang terlalu dekat bisa meningkatkan potensi stunting.
Untuk pencegahan stunting Tribun Network bekerja sama dengan BKKBN yang gelar penghargaan dalam acara di Studio 1 Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Hasto jelaskan stunting sebaiknya dicegah jauh-jauh hari, sebelum kehamilan caranya dengan atur jarak kehamilan.
“Karena jarak (kelahiran anak) terlalu dekat stunting itu tinggi,” kata Hasto.
Selain itu Hasto mengatakan sebisa mungkin perempuan juga tidak hamil terlalu tua.
Misalkan ketika usia menginjak 35 tahun maupun hamil terlalu muda, serta tidak hamil terlalu sering apalagi dengan jarak yang dekat.
“Oleh karena itu jangan terlalu tua, jangan terlalu muda, jangan terlalu sering hamil,” ungkapnya.
Dalam acara ini, juga diberikan penghargaan kepada sejumlah pihak yang berkontribusi pada penurunan angka stunting di Indonesia.
Para penerima penghargaan diantaranya Istri Panglima TNI Andika Perkasa, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati atau akrab disapa Hetty Andika Perkasa, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Emi Nurjasmi serta Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau mbak Ita.
Selain itu penghargaan Inspirator Penggerak Cegah Stunting diberikan kepada Presiden ke-5 RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri atas kontribusinya menjadi inspirasi dalam pencegahan stunting.
Dalam acara ini turut hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, CEO Tribun Network Dahlan Dahi dan Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra.
Cukup Dua Telur
Chief Executive Officer (CEO) Tribun Network, Dahlan Dahi yang memaparkan program 'Cukup Dua Telur' yang telah dibuat Tribun Network bersama BKKBN.
Dahlan mengatakan stunting mengalami masalah gangguan gizi yang berdampak pada pertumbuhan fisik dan pertumbuhan intelektual dan itu bisa dicegah dengan konsumsi gizi dan protein contohnya dengan telur.
"Jadi ini berbahaya sekali kalau satu dari lima anak menghadapi masalah stunting," kata Dahlan pada acara penghargaan penggerak cegah stunting di Studio I Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Senin (17/7/2023).
Menurutnya, Tribun Timur bersama BKKBN melakukan pencegahan stunting di 35 daerah di Indonesia dengan hastag #cukupduatelur.
"Karena kalau anak-anak itu makan makanan yang bergizi kita bisa menyelamatkan mereka dari masalah stunting," jelas Dahlan.
Dahlan menjelaskan Tribun Network bersama BKKBN memberikan dua telur setiap hari selama 6 bulan untuk anak risiko stunting di usia 6 sampai 24 bulan.
Adapun dalam acara ini Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri menerima penghargaan sebagai Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting di Indonesia.
Selain Megawati, ada sejumlah tokoh yang menerima penghargaan diantaranya Istri Panglima TNI ke-21, Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati atau akrab disapa Hetty Andika Perkasa.
Kemudian, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Emi Nurjasmi serta Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.
(Tribunlampung.co.id/Tribunnews)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/kepala-bkkbn-hasto-wardoyo-minta-jaga-jarak-kelahiran.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.