Berita Lampung

Petrus Tjandra Dianugerahi Gelar Kanjeng Pangeran Karyanagoro oleh Soesoehoenan Pakoe Boewono XIII

Penganugerahan gelar itu berlangsung pada acara Tingalandalem Jumenengan SISKS Pakoe Boewono XIII, di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu.

istimewa
Petrus Tjandra mendapat gelar Kanjeng Pangeran Petrus Tjandra Karyanagoro,MBA dari Sinoehoen Kangjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono XIII. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Petrus Tjandra mendapat gelar Kanjeng Pangeran Petrus Tjandra Karyanagoro,MBA dari Sinoehoen Kangjeng Soesoehoenan Pakoe Boewono XIII.

Penganugerahan gelar itu berlangsung pada acara Tingalandalem Jumenengan SISKS Pakoe Boewono XIII, di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Minggu (17/7/2023) kemarin.

Bakal calon (Bacalon) DPD RI Wilayah Lampung, Petrus Tjandra mengatakan, gelar yang ia dapatkan sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan dan kepeduliannya terhadap pelestarian Keraton dan Kerajaan Nusantara.

Dia menyebut bahwa Keraton dan Kerajaan Nusantara merupakan pewaris sah Republik ini.

“Kerajaan serta Keraton se-Nusantara memiliki peran dalam kemerdekaan Republik Indonesia,” kata Petrus Tjandra.

Karena sumbangsih dan dukungan konkret Kerajaan Nusantara dalam proses lahirnya NKRI, Petrus menyebut bahwa Kerajaan dan Kesultanan Nusantara adalah salah satu pemegang saham utama negeri ini.

Petrus Tjandra meminta pemerintah pusat melalui Kementerian dan Lembaga terkait agar memberikan perhatian yang serius terhadap Skala Brak di Lampung.

Baca juga: Calon DPD RI Petrus Tjandra Beberkan Keistimewaan Warung Pancasila, Harga Rata dan Bisa Ngebon

Baca juga: Sebulan Launching, Warung Pancasila Berkembang Pesat, Petrus Tjandra: Kami Memperkuat yang Lemah

Dan juga perhatian terhadap keberadaan Keraton Kesutanan Nusantara salah satunya hal ini Kasunanan Surakarta.

Menurut Petrus Tjandra, Kasunanan Surakarta memiliki kontribusi yang cukup besar bagi kemerdekaan maupun pembangunan Indonesia usai merdeka.

“Kasunanan Surakarta merupakan bagian dari sejarah peradaban bangsa ini, sekaligus sebagai bagian dari sejarah lahirnya bangsa dan negara ini,” ucap Petrus Tjandra.

Petrus Tjandra menyembut bahwa demi menjadi bangsa yang dianggap Demokratis dalam ukuran kaca mata Barat, bangsa ini meninggalkan nilai-nilai luhur yang merupakan Mutiara Nusantara, yakni Pancasila.

“Dan Indonesia sebagai bangsa yang besar, sudah seharusnya dapat menghargai sejarah peradabannya. Karena hanya bangsa yang besar yang dapat menghargai dan menghormati sejarah peradabannya,” papar Petrus Tjandra.

Dikatakan Petrus Tjandra, benar apa yang dikatakan sejumlah tokoh dunia bahwa untuk menghancurkan sebuah negara, tidak harus dengan pasukan militer.

Tetapi cukup dengan menjauhkan warga bangsa tersebut dengan Ideologi bangsanya.

“Karena ketahanan generasi sebuah bangsa tidak bisa hanya diperkuat dengan Subsidi dan Bantuan Sosial, tetapi harus diperkuat dengan Ideologi bangsanya,” pungkas Petrus Tjandra.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved