Pelaku Pembunuhan Ditangkap

Motif Ayah dan Kakak Bunuh Adik Kandung di Bandar Lampung Diduga Gegara Kelainan Jiwa

Polresta Bandar Lampung menjelaskan jika korban pembunuhan ayah dan kakak kandungnya, SR (61) dan TR (34), ada kelalaian jiwa. 

|
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto konferensi pers pembunuhan di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Polresta Bandar Lampung menjelaskan jika korban pembunuhan ayah dan kakak kandungnya, SR (61) dan TR (34), ada kelalaian jiwa. 

Diketahui, jajaran Polresta Bandar Lampung berhasil mengamankan ayah dan anak pelaku pembunuhan terhadap keluarganya sendiri.

Peristiwa pembunuhan terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 06.30 WIB di Jalan Pekon Ampai, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur, Bandar Lampung.

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, korban Si (30) yang dibunuh ini ada kelainan jiwa. 

"Informasi yang kami gali bahwa korban ini ada kelainan jiwa dengan depresi yang berbeda-beda," tukasnya saat menjelaskan pada konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023). 

Ia menjelaskan, korban kadang normal kejiwaannya dan kadang aneh-aneh saat ber-interaksi.

"Jadi ini informasi awal yang kami dapatkan, dan tentu tidak serta merta kami percaya," bebernya.

Polisi meminta keterangan dari dokter kejiwaan yang mungkin pernah berobat atau terapi. 

"Kami mintakan rekam jejak tentang kesehatannya korban," imbuh Kombes Pol Ino Harianto. 

Adapun korban sebelum tewas bahwa kronologisnya pada pagi itu marah-marah dengan membawa sebilah pisau. 

"TR selaku kakak korban menenangkan korban, tapi korban tidak bisa tenang, dan menyerang kakak laki-lakinya," 

"Motifnya korban marah-marah itu sedang kami dalami," kata Kombes Pol Ino. 

Kakak korban TR itu tidak mampu menenangkan adiknya, bahkan diserang oleh korban atau adiknya hingga keluar rumah. 

"Melihat kedua anak laki-lakinya ini ribut dan ayah korban ini berusaha melerai. Tetapi sebelum melerai, ayahnya atau pelaku mengambil sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya," bebernya.

Pelaku SR ini sebelumnya membujuk korban tetapi tidak digubris oleh korban, bahkan orang tuanya ini juga diserang korban.

"Melihat kondisi pada saat itu kakak laki-laki korban yang berada di luar menghindar. Tetapi orang tua korban diserang oleh adiknya," 

"Pada saat itu kakak korban lalu masuk lagi untuk melakukan serangan balik," imbuhnya.

Ia mengatakan, pelaku SR berusaha menentramkan kedua anaknya tersebut. 

"Pelaku SR ini melakukan perlawanan dan awalnya korban ini akan ditusuk dadanya oleh ayahnya dan tetapi ditepis korban," kata Kombes Pol Ino. 

Kombes Pol Ino mengatakan, korban ini dipegang kakaknya dan orang tua menusuk di bagian leher korban hingga meninggal dunia. 

"Hasil olah TKP yang kami lakukan bahwa dari keterangan yang kami dapatkan oleh para pelaku awalnya dibangun bunuh diri dan hingga berakhir penusukan," 

"Tetapi ini ada peristiwa pidana yang terjadi dan awalnya kami menduga bunuh diri tapi ini dibunuh," kata Kombes Pol Ino.

Curiga sejak awal

Peristiwa pembunuhan terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 06.30 WIB di Jalan Pekon Ampai, Kelurahan Keteguhan, Kecamatan Telukbetung Timur. 

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, polisi mengamankan dua pelaku pembunuh keluarganya sendiri pasca kejadian. 

"Kami awalnya mendapatkan laporan dari masyarakat bahwa ada peristiwa diduga bunu* diri di Pekon Ampai," kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Ino Harianto saat menggelar konferensi pers di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (25/7/2023). 

Kombes Pol Ino mengatakan, polisi melakukan penyelidikan kasus tersebut. 

"Dua pelaku pembunuhan tersebut yakni ayah korban yakni SR (61) dan kakak korban TR (34)," kata Kombes Pol Ino. 

"Jadi berawal dari informasi adanya informasi bunuh diri tersebut kemudian petugas inafis dan petugas Polsek Telukbetung Timur datang ke lokasi," kata Kombes Pol Ino.

Pihaknya juga telah melakukan olah TKP dan menemukan segala barang bukti di lokasi kejadian. 

"Kami telah menemukan di TKP barang bukti dan kami telah mencatat semua keterangan saksi dari kejadian tersebut," kata Kombes Pol Ino. 

Ia mengatakan, masyarakat telah dibangun bahwa ada kejadian bunuh diri.

"Kami tidak percaya, dan melihat dari satu bagian hingga memeriksa tusukan tersebut," kata Kombes Pol Ino. 

Pihaknya berusaha mendalami dan ditambah lagi hasil visum yang dikeluarkan oleh dokter. 

"Jadi dari situ ada perbedaan informasi yang didapatkan," kata Kombes Pol Ino.

Korban bersimbah darah

Warga Pekon Ampay, Teluk Betung Timur, Bandar Lampung digegerkan dengan penemuan mayat seorang pria, Minggu (23/7/2023) pagi.

Adapun penemuan mayat pria diketahui warga di kediamannya di Teluk Betung Timur, Bandar Lampungdalam keadaan bersimbah darah.

Pria yang ditemukan tewas bersimbah darah bernama Suhaibi (31), warga Pekon Ampay, Bandar Lampung.

Namun, belum diketahui secara pasti terkait penyebab kematian Suhaibi.

Adinda, warga setempat mengatakan, dirinya tidak mengetahui pasti penyebab Suhaimi meninggal.

Menurutnya, dirinya baru mengetahui korban meninggal setelah melihat Warga yang ramai-ramai berkumpul di depan rumahnya.

"Sekitar jam 7 pagi saya keluar mau berangkat ke pasar, tiba-yiba liat rame ada Polisi,  ternyata ada yang meninggal," ujar Adinda.

Adindapun mengatakan bahwa Tim Inafis Polresta Bandar Lampung telah datang ke Lokasi.

Dia mengatakan, di sekitar kediaman juga telah terpasang garis polisi.

"Mayatnya sudah dibawa ke Rumah Sakit, tadi saya enggak berani mendekat karena sudah banya Polisi,"

Sementara itu, warga lain Dulaimi mengatakan, belakangan korban memang kerap ribut sendiri minta diobati.

Dia pun mengungkapkan bahwa korban juga sering marah-marah tanpa sebab.

"Belakangbini sih emang seing denger dia ngamuk-ngamuk sendiri, dia minta diobatin sambil ngamuk gitu,"

"Saya juga enggak tahu obat apa, tapi kalau lihat badannya masih sehat," katanya.

Lebih lanjut, Dulaimi mengatakan, bahwa pekan ini di daerahnya sudah dua kali kejadian penemuan mayat.

Dia pun mengungkapkan bahwa sebelumnya warga juga menemukan mayat seorang pria dalam keadaaan gantung diri.

Kali ini, warga Pekon Ampay kembali digegerkan dengan penemuan pria yang meninggal dalam keadaan bersimbah darah.

"Kalau kata orang-orang tadi dia tengkurep sudah bersimbah darah," katanya.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait penemuan mayat tersebut. (Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved