Raih IPK 3,84, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona Didapuk Jadi Lulusan Terbaik Doktoral IPDN

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona didapuk menjadi lulusan terbaik program doktoral Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Dendi Ramadhona menjadi wisudawan terbaik dengan memperoleh IPK 3,84 dengan predikat sangat memuaskan.

Dikatakannya, prestasi dengan menjadi wisudawan dan lulusan terbaik merupakan perjalanan yang panjang dan tidak mudah untuk dilalui.

Diwisuda di kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Selasa (25/7/2023), baginya merupakan hal yang luar biasa.

“Sangat bersyukur sekali bahkan merasa beruntung karena wisuda langsung oleh Wakil Mendagri Jhon Wempi Wetipo didampingi oleh Rektor IPDN di kampus IPDN Jatinagor,” ungkap Dendi.

Terlebih lagi, dalam prosesi wisuda pada hari ini dihadiri oleh ayahanda tercinta yakni Zulkifli Anwar dan sang istri Nanda Indira.

“Pencapaian yang saya dapatkan berkat doa dan dukungan dari orangtua, mentor, saudara, bahkan teman-teman sekalian,” tuturnya.

“Sehingga berkat doa dan restu inilah saya mampu berdiri dengan menyandang gelar doktor bidang pemerintahan,” imbuh Dendi.

Wakil Menteri Dalam Negeri RI Jhon Wempi Wetipo berharap kepada para wisudawan dapat mengaplikasikan ilmu dan teori pemerintahan yang telah dipelajari.

Kemudian dapat melaksanakan tugas bekerja dengan standar kinerja tinggi penuh pengabdian.

“Mengabdi, bekerja dengan baik dan jaga nama baik almamater IPDN,” ujar Jhon.

Keberhasilan pendidikan merupakan keberhasilan seluruh civitas akademika.

Untuk itu, dia mengucapkan terima kasih atas kerja keras dalam melaksanakan mandat pemerintah mendidik melahirkan sumber daya manusia yang unggul dari seluruh Tanah Air.

“Kepada orang tua dan segenap keluarga, saya ucapkan terima kasih atas kepercayaan untuk membina putra-putrinya sehingga berhasil menyelesaikan pendidikan di kampus IPDN ini dengan baik,” katanya.

Hadir juga Dirjen Pembangunan Daerah Kemendagri, Dirjen BNPP Kemendagri, Gubernur Jawa Barat diwakili Kepala BKPSDM, serta para orang tua wisudawan.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)