Kecelakaan Kereta di Lampung Selatan
Mobil Xenia Tertabrak Kereta Babaranjang di Natar Lampung Selatan Bawa 3 Siswa SMP
Mobil Xenia berpelat BE 1182 VT tertabrak kereta babaranjang di Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan bawa tiga siswa SMP.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Daihatsu Xenia silver berpelat BE 1182 VT yang tertabrak kereta babaranjang di Jalan Sebiay, Kelurahan Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Senin (31/7/2023) pukul12.47 WIB bawa tiga siswa SMP.
Manajer Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zakki mengatakan, masinis membawa kereta babaranjang
No KA 3078 dari arah dari Tanjungkarang menuju Kotabumi, Kabupaten Lampung Utara.
"Pada saat di lokasi kejadian tersebut ada mobil xenia silver membawa tiga penumpang yang merupakan siswa SMPN 3 Natar Lampung Selatan tersebut tertabrak," kata Manager Humas PT KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Saksi saat diwawancarai di kantornya di Bandar Lampung, Senin (31/7/2023).
Ia mengatakan, sopir tersebut melintas di perlintasan kereta api dan tidak mengindahkan suara klakson masinis hingga akhirnya tertabrak kereta.
"Padahal masinis kami sudah membunyikan semboyan 35 atau klakson dengan keras serta berulang kali tapi dibiarkan oleh sopir tersebut hingga akhirnya tabrakan terjadi," terus Azhar.
Azhar mengatakan, sopir melintasi di atas perlintasan sebidang tanpa palang pintu tidak terjaga.
"Jadi korban melaju di atas PJL No.15, KM. 20+6/7 petak jalan Stasiun Labuanratu - Stasiun Gedungratu," kata Azhar.
Azhar mengatakan, sopir membawa penumpang siswa tertemper bagian depan kanan lokomotif dan mobil tersebut terseret sekitar delapan meter ke sisi kanan jalur kereta api.
"Korban luka-luka tersebut dievakuasi oleh warga setempat dan dilarikan ke Rumah Sakit Malahayati," tukas Azhar.
Kecelakaan Kereta di Lampung Utara
Kecelakaan truk dan kereta api di Blambangan Pagar Lampung Utara baru pertama kali terjadi.
Hal itu dari keterangan Satlantas Polres Lampung Utara yang mengaku baru pertama kali terjadi kecelakaan kereta api di lokasi Kilometer 81+0/1 Pj Bba-Kag (antara stasiun Kalibalangan dan Blambangan Pagar Lampung Utara).
PT KAI Lampung dan Satlantas Lampung Utara menyebut jika lokasi kecelakaan merupakan perlintasan tidak resmi.
Kecelakaan kereta api penumpang Kuala Stabas dengan truk yang mengangkut tebu di Lampung Utara terjadi sekitar pukul 15.10 WIB, Selasa (18/7/2023).
Kasatlantas Polres Lampung Utara Iptu Joni Charter menyebutkan, kecelakaan kereta api di tempat itu baru pertama kali terjadi.
Ia mengimbau kepada warga baik pengemudi motor maupun pengendara mobil sebaiknya memerhatikan kondisi perlintasan kereta api.
“Apabila sudah dengar bunyi klakson kereta api kendaraan wajib berhenti,” ujarnya.
Terlebih lagi apabila perlintasan kereta api tanpa palang pintu, tentu harus lebih waspada.
Jangan sampai terobos perlintasan, perhatikan apakah ada kereta lewat atau tidak.
Ia mengatakan, jika perlintasan yang terjadi kecelakaan bukan perlintasan resmi.
“Ini jalan perladangan. Tapi sering dilewati kendaraan,” katanya.
PT KAI (Kereta Api Persero) Drive IV Tanjungkarang membenarkan peristiwa kecelakaan kereta api dengan truk di Lampung Utara.
Diketahui, kecelakaan kereta api penumpang dengan truk di Lampung Utara terjadi sekitar pukul 15.10 WIB, Selasa (18/7/2023).
Pantauan Tribunlampung.co.id, kereta api penumpang dipisahkan dua gerbong awal dekat lokomotif pasca kecelakaan dengan truk di Lampung Utara.
Humas PT KAI Drive IV Tanjung Karang, Reza Fahlepi mengatakan, kecelakaan tersebut antara kereta api tertemper (tabrakan) truk bermuatan tebu.
"Mendapat info dari kru KA Kuala Stabas/Plb S8A/Tnk-Bta tertemper mobil jenis (Fuso) bermuatan tebu," Ujar Reza melalui keterangan tertulis, Selasa, (18/7/2023).
"Kecelakaan terjadi di Kilometer 81+0/1 Pj Bba-Kag (antara stasiun Kalibalangan dan Blambangan Pagar, Lampung Utara)," jelasnya.
Menurut Reza, kereta api penumpang tersebut dikemudikan oleh Masinis bernama Aris dan didampingi asisten masinis Eko.
Diketahui, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kecelakaan tersebut.
Namun, sejumlah penumpang kereta Kuala Stabas dikabarkan mengalami luka ringan.
Menurut Reza, kecelakaan tersebut mengakibatkan kondisi lokomotif S8A (6) Lok cc2018342 mati.
Selain itu, kondisi lokomotif itu juga miring dan keluar dari lintasan kereta akibat benturan dengan badan truk.
Kemudian sebanyak enam as dari lokomotif itu juga anjlok, sehingga lalu lintas kereta menjadi terhambat sementara.
"Kondisi lokomotif mati, loko miring dan anjlok 6 as," ujar Reza.
Reza menyampaikan, bahwa saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak saran dan prasarana serta pihak terkait lainnya untuk melakukan evakuasi.
"Untuk informasi selanjutnya menyusul," pungkas Reza.
Dikonfirmasi terkait persoalan ini, Miswan, Kepala Stasiun Blambangan Pagar mengaku masih di berada di kapal dalam perjalanan pulang dari Bekasi menuju Lampung.
“Maaf Pak di sini susah sinyal. Putus-putus,” katanya saat dihubungi via WhatsApp, Selasa (18/7/2023) malam.
Satlantas Polres Lampung Utara benarkan adanya adanya kecelakaan antara kereta api kuala stabas dengan truk muatan tebu.
“Kami mendapatkan informasi adanya lakalantas antara mobil muatan tebu dengan kereta penumpang,” ujar Kasatlantas Polres Lampung Utara Iptu Joni Charter saat diwawancara di lokasi, Selasa (18/7/2023).
Ia mengatakan kejadian berawal ketika mobil truk fuso akan melintas di rel kereta api.
Diduga sopir truk tidak melihat jika ada kereta api yang akan melintas.
Kendaraan tersebut langsung mati di tengah rel.
“Kecelakaan tidak terelakkan,” ujarnya.
Masinis kereta api Kuala Stabas sudah membunyikan klakson sebagai tanda akan lewat.
Kereta api penumpang Kuala Stabas ini melaju dari arah Tanjung Karang menuju Martapura.
Pantauan Tribunlampung.co.id, kereta api penumpang dipisahkan dua gerbong awal dekat lokomotif pasca kecelakaan dengan truk di Lampung Utara.
Sementara tiga gerbong lainnya ditarik menggunakan dua lokomotif.
Evakuasi sudah dilakukan PT KAI sekitar pukul 18.00 WIB.
Selain itu petugas memeriksa kondisi rel dengan menyematkan baut rel kereta api.
Mereka memukulnya dengan menggunakan godam.
Petugas evakuasi dari PT KAI diturunkan sebanyak sekitar 40 orang.
Tampak tebu yang diangkut berserakan di pinggir rel kereta api.
Sebelumnya, tabrakan kereta api dengan truk fuso terjadi di Lampung Utara, Selasa (18/7/2023) sekitar pukul 15.10 WIB.
Tabrakan kereta penumpang Kuala Stabas dengan Fuso tersebut terjadi di antara Stasiun Kalibalangan dan Blambangan Pagar.
Kepala Stasiun Kereta Api Kotabumi Fadli membenarkan adanya informasi tersebut.
Fadli enggan bicara banyak mengenai kronologi tersebut.
Dia meminta wartawan menghubungi pihak Stasiun Blambangan Pagar.
“Bisa tanyakan ke Stasiun Blambangan pagar,” katanya saat dihubungi via telepon, Selasa (18/7/2023).
Hingga kini, belum diketahui penyebab lakalantas tersebut.
Firdaus, penumpang kereta, mengatakan tidak mengetahui persis kejadian tersebut.
“Saya gak tau persis. Tau tau bunyi duar,” katanya.
Ia mengaku terkejut dengan peristiwa tersebut, hingga akhirnya penumpang kereta api.
( Tribunlampung.co.id / Bayu Saputra / Dominius Desmantri Barus )
Belum Sepekan, Terjadi 2 Kecelakaan Libatkan KA Babaranjang di Lampung |
![]() |
---|
Mobil Boks Tertabrak KA Babaranjang, PT KAI Beri Imbauan |
![]() |
---|
Penyebab Mobil Boks Tertemper Kereta Api Babaranjang di Natar |
![]() |
---|
Mobil Boks Tertabrak KA Babaranjang di Lampung Selatan, Sopir Patah Kaki |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan KA Babaranjang Tabrak Mobil Boks di Natar, Lampung Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.