Calon DPD RI Petrus Tjandra Jadi Narasumber Pengenalan Kampus di Fakultas MIPA UI

Petrus Tjandra MBA didaulat menjadi narasumber di Pengenalan Sistem Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PSA FMIPA) UI.

|
Istimewa
Petrus Tjandra MBA jadi narasumber di Pengenalan Sistem Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PSA FMIPA) UI. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Bacalon DPD RI asal Lampung Petrus Tjandra MBA didapuk jadi narasumber di Pengenalan Sistem Akademik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (PSA FMIPA) Universitas Indonesia, di Aula Gedung Multidisiplin FMIPA UI, Rabu (16/8/2023).

PSAF MIPA UI yang merupakan kegiatan memperkenalkan lingkungan kampus, sistem akademik, dan kehidupan perkuliahan di FMIPA UI kepada mahasiswa baru FMIPA UI angkatan 2023 dengan menggagas tema 'Scientist and Natural Resources Needs in Our Future.'

Petrus Tjandra selaku Presiden Direktur Agro Investama Group itu bebricara terkait tema 'Peran dan Kontribusi FMIPA UI untuk pengembangan Riset dan Nilai tambah Sawit.'

Dalam kesempatan itu Petrus Tjandra bicara mengenai ketahanan nasional. Ia juga memaparkan bagaimana kondisi dinamis bangsa untuk menanggulangi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan masa depan.

"Berbagai persoalan di depan mata perlu solusi segera, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih kompleks dan merugikan," ujar Petrus.

Dia juga memaparkan jika terdapat dua potensi energi yang dapat dihasilkan dari kelapa sawit, yaitu Biodiesel dan bensin sawit.

Baca juga: Petrus Tjandra Optimis Soal Kemandirian Pangan dan Kesejahteraan Petani di Lampung

Baca juga: Sampaikan Pesan Ultah ke-2 GTA Lampung, Petrus Tjandra: Jadilah Inspirasi Anak Muda, Tak Ugal-ugalan

Ia menjelaskan pelopor agrobisnis nasional adalah tanaman sawit dan petani sawit adalah pahlawan penyerap carbon.

"Kebun sawit merupakan Carbon Deposit. Namun yang menjadi persoalan, adalah industri pengolahan sawit penghasil carbon emission,” kata Petrus Tjandra menyampaikan gagasannya.

Petrus Tjandra menekankan pentingnya pengolahan sawit menjadi produk yang dapat dimanfaatkan di berbagai bidang dan produk sampingan (by-product).

Hal ini karena semakin banyak proses yang dilalui, semakin bertambah nilai barang tersebut.

Menurut Petrus, makin dikembangkan teknologi, inovasi produk, dan aplikasinya, maka dapat menambah nilai tambah hingga enam kali lipat.

Sebab, menurut dia, begitu banyak potensi yang belum digarap dan digali dari sawit mulai dari hulu hingga ke hilir.

"Kami berharap UI dapat bersama-sama menjadi corong dari riset-riset sawit di Indonesia,” ujar Petrus Tjandra.

Terkait dengan bahan bakar alternatif, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan pada 2024 Indonesia dapat menghasilkan sekitar 100 juta ton crude palm oil (CPO), senilai 100 MIliar dolar jika diRupiahkan 1500 Triliun Rupiah.

Dalam Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela perhelatan word econimic forum (WEF) Annual Meeting di Davos, Swiss.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved