Kesehatan
Ketahui Dampak Penggunaan Krim Mengandung Merkuri
Merkuri merupakan suatu unsur kimia dalam bentuk cairan perak berkilau yang dikenal dengan simbol Hg dan nomor atom 80 dalam tabel periodik.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Merkuri adalah suatu unsur kimia dalam bentuk cairan perak berkilau yang dikenal dengan simbol Hg dan nomor atom 80 dalam tabel periodik.
Merkuri memiliki sifat unik seperti titik lebur yang sangat rendah dan konduktivitas tinggi.
dr Ratu Suzanna Oswarie dari Lamierre Aesthetic mengatakan, merkuri sangat beracun bagi manusia, sehingga penggunaan merkuri sangat dibatasi dalam berbagai aplikasi.
Namun ada saja oknum tidak bertanggung jawab yang menggunakan sebagai bahan krim, karena merkuri bisa memutihkan kulit dengan cepat, bahkan lebih cepat dari krim dokter.
"Merkuri bisa memutihkan karena merkuri dapat menghambat produksi melanin yaitu pigmen yang memberi warna kulit," kata dokter yang akrab disapa dr Susan itu, Sabtu (26/8/2023).
Namun bukan berarti semua krim yang bisa memutihkan kulit wajah cepat pasti mengandung merkuri.
Untuk memastikan apakah krim itu mengandung merkuri atau tidak, perlu memeriksa daftar bahan yang tercantum pada kemasan krim dan menghindari penggunaan krim yang tidak jelas asal usulnya.
Meskipun bisa memutihkan kulit dengan cepat, ternyata dengan cepat pula kulit yang putih tersebut bisa hilang, karena efek memutihkan merkuri hanya bersifat sementara.
Setelah hilang, akan berganti dengan dampak penggunaan merkuri.
Dampak jangka pendek yaitu iritasi, kemerahan, gatal-gatal, dan bahkan dermatitis alergi kontak pada beberapa individu.
Ada juga dampak hiperpigmentasi rebound yang membuat kulit menjadi lebih gelap, dan kulit menjadi sensitif terhadap sinar matahari.
Sementara itu dampak jangka panjang merkuri adalah kerusakan kulit yang permanen, perubahan warna kulit, pengelupasan, dan penebalan kulit.
Ada juga dampak berupa efek samping sistemik yakni merkuri yang diserap melalui kulit bisa mencapai aliran darah dan berpotensi merusak organ tubuh seperti ginjal dan hati.
Tak hanya itu merkuri juga dapat mengganggu keseimbangan hormon dan kimia tubuh, yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang.
Jika merkuri digunakan wanita hamil dapat berisiko kerusakan janin, dan jika digunakan wanita menyusui dapat berbahaya bagi bayi jika merkuri masuk ke dalam tubuh bayi ketika bayi sedang disusui.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.