Berita Lampung

Puncak Musim Kemarau, BPBD Pesisir Barat Pastikan Kebutuhan Air Bersih Aman

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Lampung pastikan kesediaan air bersih untuk kebutuhan warga mencukupi.

Penulis: saidal arif | Editor: taryono
(Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)
Kepala BPBD Pesisir Barat, Mirza Sahri. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Memasuki puncak musim kemarau, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Lampung pastikan kesediaan air bersih untuk kebutuhan warga mencukupi.

Kepala BPBD Pesisir Barat, Mirza Sahri mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima adanya laporan kekurangan air bersih dari warga akibat musim kemarau.

"Sampai saat ini kita belum menerima laporan adanya daerah yang kekurangan air bersih," ungkap Mirza, Minggu (27/8/2023).

Menurutnya, meskipun sudah memasuki puncak musim kemarau di Pesisir Barat tidak ada daerah yang kekurangan air bersih.

Masyarakat masih bisa memanfaatkan sumber air seperti sumur, sungai maupun air PAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Lanjut, pihaknya terus memantau potensi kurangnya air bersih akibat kemarau panjang yang diperkirakan akan memasuki puncak pada Agustus sampai September tersebut.

"Mudah-mudahan persediaan air bersih kita aman tidak ada daerah yang kekeringan," ucapnya.

Kendati demikian, Mirza mengakui ada sejumlah lahan pertanian milik warga mulai mengalami kekeringan.

Terutama lahan sawah yang mengandalkan tadah hujan.

Selain itu kata dia, sejumlah aliran sungai debit airnya mulai mengecil akibat musim kemarau.

"Kalau kita perhatikan rata-rata sungai kita debit airnya berkurang, jadi keliatan bener kalau sekarang memang masih musim kemarau," kata dia.

"Jika kondisi ini terus berlanjut dan akhirnya masyarakat kekurangan air bersih tentu kita akan mengambil langkah-langkah strategis untuk menanggulanginya," sambungnya.

Ditambahkannya, pada musim kemarau ini yang perlu diwaspadai yakni terjadinya musibah kebakaran, baik kebakaran lahan maupun pemukiman.

Terutama kebakaran lahan lanjutnya, kebanyakan terjadi karena faktor kelalaian manusia.

Sebab masih ada masyarakat yang ingin membuka lahan perkebunan dengan mudah, dengan cara membakar hutan.

Untuk itu ia mengimbau kepada tokoh masyarakat terutama Peratin (Kepala Desa) agar memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak membuka lahan perkebunan dengan cara dibakar.

"Kita mengimbau kepada Peratin agar memberikan pencerahan kepada masyarakat agar tidak membakar lahan, terutama lahan gambut, nanti berakibat fatal repot semua kita," imbuhnya.

Menurutnya, secara keseluruhan sepanjang wilayah Pesisir Barat sangat rawan terjadi kebakaran, mulai dari perbatasan Bengkulu, Lampung Barat dan Tanggamus.

Sebab sebagian besar wilayah Pesisir Barat berupa perkebunan, untuk itu katanya masyarakat diminta agar tidak membuang puntung rokok sembarangan, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Jadi sekali lagi kami imbau kepada seluruh Peratin dan tokoh masyarakat agar saling mengingatkan masyarakat jangan sampai membuka lahan dengan cara dibakar, karena bisa berakibat fatal," tandasnya. (Tribunlampung.co.id/ Saidal Arif)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved