Berita Lampung
Aroma Kandang Sapi Ganggu Warga Pramuka Garden Residence Bandar Lampung
Warga Kelurahan Pramuka Rajabasa resah lantaran keberadaan kandang sapi yang berdekatan dengan perumahan yang mereka huni.
Penulis: Riyo Pratama | Editor: soni
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Warga Kelurahan Pramuka Rajabasa resah lantaran keberadaan kandang sapi yang berdekatan dengan perumahan yang mereka huni.
Kandang sapi tersebut berdekatan dengan lokasi Perumahan Pramuka Garden Residence, Kelurahan Rajabasa Nyunyai, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.
Dampak dari kandang sapi tersebut menimbulkan aroma tidak sedap yang kerap mengganggu warga sekitar perumahan.
Warga setempat telah membentuk forum untuk membuat pernyataan resmi yang menyatakan resah dan memohon kepada pemilik sapi untuk memindahkan kandangnya.
Namun, hingga kini sapi tersebut tak kunjung pindah. Warga perumahan akhirnya berinisitif mengirim surat kepada RT, kelurahan hingga Dinas Lingkungan Hidup terkait keluh kesah yang mereka rasakan.
Pantauan Tribun Lampung baru-baru ini memang benar terdapat kandang sapi yang jaraknya sangat dekat dengan Perumahan Pramuka Garden Residence.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengaku penghuni perumahan merasa resah dan terganggu karena kondisi tersebut.
"Kami resah dengan aroma kotoran sapi yang berada di dekat sini, dan warga juga telah melakukan penandatanganan permohonan untuk memindahkan sapi. Ini dibuktikan dengan mengajukan surat kepada RT, lurah hingga Dinas Lingkungan Hidup. Sampai sekarang kandangnya belum dipindahkan," katanya.
Warga RT 012 itu mengaku telah mencoba mediasi terhadap pemilik sapi, namun belum ada titik temu.
"Kami ingin kandang sapi dipindahkan dan harapannya pemerintah dapat secara tegas berpihak kepada masyarakat," pungkasnya.
Sementara Ketua RT 012 Kelurahan Rajabasa Nyunyai, Bastian, membenarkan keberadaan sapi di dekat perumahan tersebut.
Namun Bastian mengaku belum mengetahui upaya akhir penyelesaian antara warga dan pemilik kandang sapi.
Karena menurutnya warga perumahan tersebut sudah membentuk forum.
"Di perumahan tersebut sudah ada forum masyarakat, jadi untuk info pastinya sejauhmana mediasi dengan pemilik sapi saya tidak tahu," kata Bastian.
Sementara pemilik sapi yang enggan menyebutkan identitasnya mengaku dirinya tidak memiliki niat untuk menganggu warga setempat.
"Saya hanya memelihara lima ekor sapi dan sebelum perumahan dibangun sapi saya sudah ada," katanya.
Ia juga tak keberatan jika sapinya pindah kandang, dengan catatan warga setempat membuatkan kandang sapi pengganti.
Terkait permintaan pemilik sapi warga perumahan sempat merencanakan pembuatan kandang sapi yang baru. Namun dengan anggaran yang ditaksir cukup besar warga setempt belum menyanggupinya.
Alhasil, Ia bersama forum perumahan mengaku telah berupaya untuk melakukan pemindahan kandang sapi tersebut dengan mengirim surat penolakan kepada Dinas Lingkungan Hidup, Pemerintah Kota bahkan Pemerintah Provinsi Lampung
"Kami sudah kasih surat penolakan dan dinas terkait bersama lurah datang meninjau lokasi. Tapi hingga saat ini belum ada tindakan tegas yang diambil.
Terkait persoalan ini Lurah Rajabasa Nyunyai, Nurmala Sari mengatakan dirinya belum mengetahui pasti lantaran ia baru ditugaskan di kelurahan tersebut.
Terkait keluhan masyarakat, secara tegas ia akan memanggil perwakilan masyarakat dan pemilik kandang sapi untuk mediasi.
"Sebelumnya saya ucapkan terima kasih atas laporannya. Saya baru bertugas jadi sejauh ini belum mengetahui secara pasti, nanti segera saya panggil perwakilan perumahan, RT dan pemilik sapi agar ini dapat segera diselesaikan," pungkasnya.
(Tribunlampung.co.id / Riyo Pratama)
Polwan Polda Lampung Ziarah ke TMP Peringati Hari Jadi Polwan ke-77 |
![]() |
---|
Daftar 8 Pejabat Eselon III Lampung Selatan yang Baru Dilantik |
![]() |
---|
Bulog Lampung Sebut Stok Beras Bisa Suplai Provinsi Tetangga |
![]() |
---|
Bulog Lampung Tunggu Instruksi Pusat Soal Penyesuaian Harga Beras SPHP |
![]() |
---|
HET Beras Naik, Bulog Lampung Sebut Masih Jual Beras SPHP Rp 12.500 per Kg |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.