Berita Lampung

Petrus Tjandra Luncurkan Buku Soal Sawit, Menteri Perindustrian dan Wagub Lemhanas Tanggapi Positif

Buku yang ditelurkan pengusaha nasional kelahiran Teluk Betung Kota Bandar Lampung ini secara khusus membedah peran penting kelapa sawit.

|
Istimewa
Calon DPD RI asal Lampung Petrus Tjandra akan meluncurkan buku bertajuk “Menuju 100 juta ton minyak sawit”. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung- Calon DPD RI asal Lampung Petrus Tjandra akan meluncurkan buku bertajuk “Menuju 100 juta ton minyak sawit”.

Buku yang ditelurkan pengusaha nasional kelahiran Teluk Betung Kota Bandar Lampung ini secara khusus membedah peran penting kelapa sawit pada bidang pangan.

Ini terlihat dari kapasitas produksi minyak pangan berbasis sawit nasional yang mencapai sekitar 48 Juta ton per tahun.

Ini menjadikan Indonesia sebagai negara produsen minyak pangan terbesar di dunia.

‘Aneka ragam jenis produk hilir pangan telah dapat dihasilkan oleh industri dalam negeri antara lain minyak goreng sawit, pengganti lemak coklat, vegetable ghee,” kata Petrus Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunlampung.co.id, Selasa (5/9/2023).

Petrus Tjandra memastikan, buku tersebut akan diluncurkan sekira 28 Oktober 2023 atau 10 November mendatang.

Buku yang segera meluncur ke publik ini pun mendapat apresiasi dan tanggapan dari Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita.

Segendang sepenarian, Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah pun juga mengapresiasi sekaligus memberi tanggapan positif atas buku yang dibuat oleh Petrus Tjandra.

“Pak Menteri sudah kasih sambutan yang bagus. 100 juta ton minyak sawit bernilai sekitar USD 100 milyar atau sekitar Rp 1.500 trilliun,” kata Petrus Tjandra.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam catatanya menyebut buku yang dibuat oleh Petrus Tjandra ini layak dibaca.

Mengapa demikian? Agus Gumiwang menuturkan, buku ini sekilas membedah soal peran penting kelapa sawit lainnya adalah pada bidang penyediaan energi terbarukan melalui produk Biodiesel FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dan juga biofuel/biomass lainnya.

lndustri dalam negeri telah mampu memasok Biodiesel FAME dalam rangka menjalankan kebijakan mandatory Biodiesel 35 persen (835) dengan volume pasok sekitar 11,5 Juta KL selama tahun 2023.

Ke depan, kebijakan mandatory biodiesel akan ditingkatkan menjadi 640, 650 bahkan 8100 (seluruhnya berasal dari sumber terbarukan/tanpa pencampuran minyak bumi), yang menandai peran strategis kelapa sawit bagi kemandirian energinasional.

Selain itu, kata Agus, penggunaan biomassa kelapa sawit sebagai campuran batubara sebagai bahan bakar primer PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) juga mempunyai prospek gemilang, karena emisi pembakaran biomassa yang lebih ramah lingkungan.

“Setelah saya membaca buku ini, saya mendapatkan wawasan yang luas bahwa teknologiproduksi minyak kelapa sawit harus dilihat secara integral dan holistik untuk memadukan empat aspek masa depan kelapa sawit Indonesia,” kata Agus Gumiwang.

Agus Gumiwang juga mengapresiasi usaha Petrus Tjandra untuk memperkenalkan revolusi industri melalui pengenalan teknologi baru produksi minyak kelapa sawit tanpa perebusan uap (Steamless Palm Oil Technology/SPOT).

Terobosoan ini dinilai mampu mengakomodasi empat aspek masa depan kelapa sawit Indonesia untuk menciptakan keunggulan komparatif dan kompetitif.

Dalam bukunya, Petrus Tjandra dinilai mampu memberikan gambaran bahwa pengelolaan kegiatan usaha perkebunan pada tingkat petani rakyat (smallholder ) sangat memungkinkan untuk dibentuk skema korporatisasi berbasis kepemilikan pabrik pengolahan tandan buah segar, untuk  menciptakan kemandirian smallholder yang hakiki.

Wakil Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah juga mengapresiasi buku yang dibuat oleh Petrus Tjandra.

Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah berharap apa yang disampaikan Petrus Tjandra dalam buku ini tidak sekedar sebuah wacana, melainkan diwujudkan sebagai bentuk kebijakan ketahanan nasional.

“Tentunya untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara mandiri di bidang energi dan pangan,” kata Letjen TNI Mohamad Sabrar Fadhilah. (*)

(Tribunlampung.co.id/rls)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved