Berita Lampung

Polisi Minta Masyarakat Kampung Bumi Aji Jaga Situasi di Tengah Konflik dengan PT BSA

Kampung Aji merupakan satu dari dua Kampung di Kecamatan Anak Tuha yang sempat berkonflik masalah 800 hektare lahan dengan perusahaan sawit PT BSA.

Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Fajar Ikhwani Sidiq
Polisi sambangi masyarakat, edukasi soal permasalahan lahan di Kecamatan Anak Tuha.  

Tribunlampung.co.id, Lampung Tengah - Jajaran Polres Lampung Tengah sambangi masyarakat Kampung Bumi Aji, Lampung Tengah, Lampung.

Kampung Aji merupakan satu dari dua Kampung di Kecamatan Anak Tuha yang sempat berkonflik masalah 800 hektare lahan dengan perusahaan sawit PT BSA.

Tujuan sambang warga Kampung Bumi Aji diharapkan dapat menjaga situasi dan mencegah adanya provokasi agar solusi mudah dicari.

Kepala Satuan Bina Masyarakat Polres Lampung Tengah, Polda Lampung, AKP Yuswantoro menjelaskan, pihaknya menekankan bahwa segala bentuk permasalahan di lingkungan masyarakat dapat diselesaikan.

Yang terpenting masyarakat yang berkonflik dapat bersikap tenang, dan tidak terpancing dengan isu provokatif.

"Kita (polisi) berdialog langsung dengan masyarakat Bumi Aji pada Rabu (6/9/2023), edukasi dan pemahaman hukum yang berkaitan dengan permasalahan kita sampaikan," ujar Yuswantoro saat dikonfirmasi, Kamis (7/9/2023).

Dirinya menyebut, Bumi Aji adalah kampung yang berbatasan dengan PT BSA.

Sehingga sangat rentan gesekan antara masyarakat dengan perusahaan.

Terlebih, masyarakat petani singkong saat ini sedang menempati posko.

Akan tetapi, Yuswantoro meyakinkan bahwa segala bentuk gesekan bisa diredam.

"Situasi akan membaik jika masyarakat mendapat informasi yang benar, serta adanya dialog," ujarnya.

Aswar selaku masyarakat Kampung Bumi Aji mengatakan, rumahnya berbatasan langsung dengan HGU PT. BSA, Kecamatan Anak Tuha.

Dirinya menerima semua pihak yang ingin bersilaturahmi.

Jika maksud dan tujuannya baik, dirinya pun akan menyambut dengan baik juga.

"Saya dan masyarakat lain sejatinya hanya menginginkan kerukunan dan kesejahteraan bagi para petani," katanya.

Oleh karena itu, dirinya pun ingin menjaga agar situasi tetap kondusif, sampai ada titik tengah.

Karena tujuan masyarakat supaya bisa terus mencari nafkah, bukan mencari masalah.

Selama konflik masih diproses secara hukum dalam pengadilan, Aswar juga ingin agar kondisinya tetap kondusif.

Biar terselesaikan secara hukum yang berlaku.

"Jika kondisi aman dan kondusif, saya yakin jalan keluar permasalahan tidak sulit dicari," tutupnya.

(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved