Berita Lampung

Budidaya Ikan Air Tawar Pesisir Barat Lampung Belum Terdampak Kemarau Ekstrim

Hingga saat ini belum ada laporan dari pembudidaya ikan di Pesisir Barat terkait adanya dampak yang dirasakan akibat musim kemarau.

Penulis: saidal arif | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Ilustrasi lokasi budidaya ikan air tawar. Budidaya perikanan Pesisir Barat, Lampung belum terdampak kemarau ekstrim. 

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Dinas Perikanan Pemkab Pesisir Barat, Pemprov Lampung menyebut budidaya ikan air tawar di daerahnya belum terdampak negatif musim kemarau.

"Berdasarkan pantauan kita belum ada dampak negatif yang ditemukan terhadap produksi ikan air tawar akibat kemarau," ucap Kadis Perikanan Pemkab Pesisir Barat Armen Qodar, Jumat (15/9/2023).

Demikian juga, kata dia, hingga saat ini belum ada laporan dari pembudidaya ikan di Pesisir Barat terkait adanya dampak yang dirasakan akibat musim kemarau.

Hanya saja, lanjutnya, debit air sungai saat ini mulai mengecil.

Namun, untuk proses produksi masih normal   dan relatif stabil tidak ada yang mengalami kekeringan.

Pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap budidaya ikan yang ada mengingat musim kemarau belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Menurutnya, musim kemarau seperti saat ini bukan hanya mempengaruhi debit air saja. Tapi juga mempengaruhi perubahan suhu.

Perubahan suhu ini bisa berdampak pada pertumbuhan ikan dan kondisi kualitas kolam budidaya.

"Kita pantau terus perkembangannya, karena kemarau ini kaitannya dengan perubahan suhu," bebernya.

"Kita berharap mudah-mudahan kemarau ini cepat berakhir," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Dinas Perikanan Pesisir Barat Lampung mencatat jumlah produksi ikan air tawar di Kabupaten setempat sejak Januari hingga Juni 2023 mencapai 110,7 ton.

Kadis Perikanan Pesisir Barat, Armen Qodar mengatakan, ada beberapa jenis ikan air tawar yang dikelola oleh masyarakat setempat.

" Ikan air tawar yang dibudidayakan oleh masyarakat itu mulai dari ikan nila, lele, ikan masa dan gurame," ungkapnya, Senin (31/7/2023).

Dikatakannya, dari berbagai jenis ikan yang dibudidayakan tersebut, ikan nila menjadi jenis ikan yang paling banyak diproduksi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk produksi jenis ikan nila sendiri mencapai 60,9 ton.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved