Berita Lampung

Warga Bakauheni Lampung Selatan Antre Air 10 Jam, Kini Dibantu Pemkab

Warga Bakauheni Lampung Selatan terima bantuan air bersih dari pemkab karena warga antre air bisa sampai 10 jam.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id
Warga Bakauheni Lampung Selatan terima bantuan air bersih dari pemkab karena tiga bulan ini warga antre air bisa sampai 10 jam. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Warga Bakauheni Lampung Selatan tidak lagi manfaatkan air keruh setelah ada bantuan air bersih dari pemkab

Pemkab Lampung Selatan salurkan bantuan air bersih ke beberapa lokasi salah satunya di Desa Klawi, Kecamatan Bakauheni. 

Baca juga: Pemkab Lampung Selatan Kembali Salurkan Beras Bantuan, Sekkab Berharap Tepat Sasaran

Baca juga: 9 Ribu Liter Air Bersih Dikirim ke Palas Lampung Selatan

Warga Desa Klawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan mengaku senang dengan bantuan air bersih itu karena selama ini antre hingga 10 jam. 

Seperti yang diungkapkan seorang nenek di Desa Klawi, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan, bernama Murtini (65).

Sebelumnya, Murtini rela mengantri hingga hampir 10 jam dan menempuh jarak satu kilo meter demi untuk mendapatkan air dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Namun, kemarin Minggu (24/9/2023) karena ada bantuan air bersih dari Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Murtini tidak harus lagi merasakan mandi dan melakukan kegiatan sehari-hari menggunakan ait keruhnya.

Karena sulitnya untuk mendapatkan pasokan air bersih pada musim kemarau saat ini, dirasakan hampir sebagian Masyarakat di Lampung Selatan.

Tidak sedikit warga harus menempuh jarak yang jauh atau memanfaatkan sisa debit air keruh di kali.

Seperti halnya yang tengah dialami oleh Nenek Murtini ini, Ia harus rela menempuh jarak satu kilo meter untuk menuju sumber mata air yang sudah hampir mati akibat cuaca panas di areal hutan lindung.

Murtini pun berjalan kaki dari rumah sejak pukul 04.30 WIB dan sekitar pukul 11.00 WIB dan baru mendapatkan air.

"Sudah tiga bulan ini merasakan dampak kemarau, biasanya saya keluar jam empat Subuh dan baru mendapat air siang karena warga yang mengantri juga banyak," kata Murtini.

Mata sumber air pada sumir tua tempatnya mengambil air pun, kondisinya keruh.

Debit air yang sedikit terkadang harus mencukupi ratusan kepala keluarga di desa setempat.

"Kadang harus menunggu antrian yang panjang, karena sumur itu sumur umum sehingga banyak orang yang ngambil sementara airnya sekarang sudah sedikit dan keruh," ucapnya.

Namun berkat air bersih yang dibagikan Pemkab Lampung Selatan, Murtini menyebut dirinya merasa terbantu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved