Tidak Ada Kasus Rabies di Pesisir Barat Sepanjang 2023

Tribunlampung.co.id, Pesisir Barat - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pesisir Barat mengklaim tidak ada kasus rabies yang terjadi pada tahun 2023 di kabupaten setempat.

Hal tersebut diungkapkan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Pesisir Barat Rahmat Nursan.

"Hingga saat ini tidak ada kasus rabies akibat gigitan hewan yang terjadi," ucapnya, Kamis (28/9/2023).

Kendati demikian, untuk memastikan kasus rabies itu tetap kosong atau tidak sampai terjadi pihaknya terus melakukan upaya pencegahan.

Di antaranya dengan melakukan vaksinasi rabies terhadap hewan peliharaan seperti kucing,anjing, kera dan musang.

"Mudah-mudahan kasus rabies ini kedepannya akan tetap Nol kasus," kata dia.

Rahmat menjelaskan, hewan yang terinfeksi rabies terbagi tiga tahap atau stadium.

Yakni stadium prodromal, eksitasi, dan paralisis.Setiap tahap penyakit ini memiliki tanda yang berbeda-beda.

Pada tahap awal anjing atau hewan yang terinfeksi rabies bakal menunjukkan ciri seperti lesu, tidak mau makan, suhu tubuh meningkat dan hewan yang awalnya jinak menjadi ganas.

Kemudian tahap kedua, hewan akan aktif menyerang dan menggigit benda yang bergerak serta makan sembarangan dll.

Lalu pada tahap tiga hewan yang terinfeksi rabies akan menunjukkan ciri seperti ekor yang terjatuh, lidah terjulur keluar, air liur bercucuran.

Jika tergigit anjing atau hewan rabies maka segeralah mencuci bekas gigitan tersebut dengan air yang mengalir.

Lalu, berikan obat antiseptik seperti obat merah pada luka bekas gigitan hewan tersebut.

"Kemudian segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan vaksin antirabies," bebernya.

Ia mengimbau kepada masyarakat khususnya pemilik hewan agar bersama-sama melakukan pencegahan penyakit rabies.

"Mari sama-sama kita cegah penyakit rabies ini di antaranya dengan melakukan vaksinasi pada hewan," tandasnya.

(Tribunlampung.co.id/Saidal Arif)