Berita Lampung

Cegah DBD, Dinkes Tanggamus Lampung Imbau Warga Jaga Kebersihan Rumah

Dinas Kesehatan Tanggamus, Lampung imbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan rumah demi mencegah DBD. Sebab, kasusnya kini meningkat.

Penulis: Dickey Ariftia Abdi | Editor: Kiki Novilia
Dokumentasi Dinas Kesehatan Tanggamus
Dinas Kesehatan Tanggamus, Lampung imbau masyarakat mencegah DBD. 

Tribunlampung.co.id, Tanggamus - Dinas Kesehatan Tanggamus, Lampung imbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan rumah demi mencegah DBD

Bambang Sutejo selaku Kabid Pengendalian Penyakit Diskes Tanggamus Lampung mengatakan, upaya pencegahan DBD sangat diperlukan. 

Baca juga: Diskes Tanggamus: Pencegahan DBD Tak Cukup Hanya dengan Fogging

Baca juga: 104 Kasus DBD di Tanggamus hingga September 2023, 1 Meninggal

Pencegahan penyakit DBD dapat dimulai dari menjaga kebersihan lingkungan rumah warga Tanggamus, Lampung

"DBD ini terjadi karena adanya nyamuk aides dan tempat perindukannya juga tidak bersentuhan dengan tanah," kata Bambang, Rabu (4/10/2023). 

Ia menjelaskan, bak mandi dan juga sampah yang dapat menampung air bisa menjadi tempat perindukan nyamuk. 

Dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah, sangat efektif untuk memberantas penyebaran DBD

Dia mengatakan, jika hanya menggunakan fogging nyamuk aides akan kembali muncul di lokasi tersebut. 

Hal itu dikarenakan hanya nyamuk dewasa saja yang mati akibat penyemprotan fogging tersebut. 

Namun, untuk telur dari nyamuk aides tidak ikut mati karena penyemprotan fogging.

"Nanti kalau telur nyamuk itu sudah menetas akan langsung menjadi nyamuk aides lagi," kata Bambang. 

Dengan begitu nyamuk aides akan kembali muncul di lingkungan yang telah dilakukan penyemprotan fogging. 

Menurut data dari Diskes Tanggamus, hingga bulan September 2023 terdapat 104 kasus DBD di Kabupaten Tanggamus

Dari 104 kasus DBD tersebut terdapat satu orang yang meninggal dunia akibat DBD

Warga yang meninggal dunia akibat DBD tersebut merupakan warga Kecamatan Gisting Tanggamus

Warga yang meninggal dunia akibat DBD ini berusia 11 tahun. 

Bambang menjelaskan, pasien meninggal dunia akibat terlambatnya penanganan dari pihak keluarga. 

Dimana anak tersebut dibawa ke pelayanan kesehatan dalam keadaan yang sudah kritis. 

Sehingga anak tersebut sudah tidak dapat tertolong lagi oleh pihak medis. 

Atas kejadian itu, Bambang mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati jika mengalami demam yang tak kunjung turun selama tiga hari. 

Jika hal itu terjadi, ia menganjurkan kepada masyarakat untuk melakukan pengecekan di pusat pelayanan terdekat. 

Jika hasil pemeriksaan mengalami indikasi DBD maka masyarakat akan diberikan penanganan lebih lanjut oleh pihak medis. 

( Tribunlampung.co.id / Dickey Ariftia Abdi )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved