Berita Lampung

Intip Budidaya Kebun Jeruk BW di Tanah Surga Lampung Barat

Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau kini terkenal dengan budidaya jeruk BW serta hampir semua jenis tanaman bisa tumbuh di pekon ini.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau, Lampung Barat kini terkenal dengan budidaya jeruk BW serta hampir semua jenis tanaman bisa tumbuh di pekon ini. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Salah satu pekon di Lampung Barat yakni Pekon Hanakau kini terkenal dengan segala jenis tanaman yang tumbuh di wilayah setempat.

Hampir segala jenis tanaman bisa tumbuh subur di wilayah tersebut, hingga Pekon Hanakau yang berada di Kecamatan Sukau ini dijuluki tanah surga di Lampung Barat.

Baca juga: Peringati World Rabies Day, Pemkab Lampung Barat Gelar Vaksinasi Rabies Gratis

Baca juga: Gandeng Satpol PP, Bawaslu Lampung Barat Mulai Tertibkan APS

Berbagai tanaman buah dan sayur dapat tumbuh dengan baik dan subur di Pekon Hanakau, Kecamatan Sukau, Lampung Barat ini.

Contohnya seperti jenis buah jeruk BW khas Provinsi Lampung yang sangat terkenal dengan cita rasa manis dan asamnya.

Dedi, seorang petani sekaligus pemilik kebun jeruk BW asal Pekon Hanakau mengatakan, suburnya tanah yang ada di wilayahnya memberi keuntungan tersendiri untuknya.

Kini budidaya kebun jeruk BW miliknya sudah bisa membantu dirinya beserta keluarga unuk mencukupi kebutuhan sehari-hari sekaligus memotivasi petani buah di sekitar.

Dirinya menceritakan, berkat kerja keras kini ia telah mampu mengembangkan lahan pertanian kebun jeruknya tersebut.

“Saat ini jeruk yang saya tanam telah merambah ke pasar luar, antara lain seperti Kabupaten Pringsewu dan Kota Bandar Lampung,” ujarnya, Minggu (8/10/2023).

“Walaupun masih di lingkup Provinsi Lampung namun permintaan pasar cukup banyak. Ya sering kewalahan juga” terusnya.

Dedi mengaku, dalam sekali panen raya, dirinya bisa mendapatkan hasil panen hingga 29 ton dari 300 batang tanaman di lahan setengah hektare.

Untuk masa panen, jelas dia, tanaman jeruk BW miliknya saat ini bisa dipanen sebanyak dua kali dalam setahun.

“Tetapi kalau di kebun saya ini juga setiap harinya masih bisa terus berbuah. Biasanya itu disebut buah selang,” sebutnya.

Harga yang ditawarkan oleh jeruk BW ini juga cukup terjangkau, Dedi mematok harga jeruk BW milikinya sebesar Rp 10 ribu/kg.

Selain itu, untuk memanfaatkan kesuburan tanah yang ada di wilayahnya, Dedi juga mulai menanam durian montong matahari dan alpukat mentega.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak Pemkab Lampung Barat yang telah memberikan bantuan bibit jeruk BW enam tahun silam.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved