398 Pelamar PPPK Nakes Bandar Lampung Tak Penuhi Syarat

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Sebanyak 398 pelamar PPPK Nakes Bandar Lampung tak memenuhi syarat, sementara 1.935 orang lainnya memenuhi syarat.

Hal itu diungkapkan Kepala BKD Pemkot Bandar Lampung Herliawaty saat ditemui Tribun Lampung di ruangannya.

Herli mengatakan, dari total 2.333 pelamar PPPK Nakes Bandar Lampung, 398 di antaranya tak memenuhi syarat.

"Dari total 2.333 pelamar PPPK Nakes Pemkot Bandar Lampung tahun ini, 398 di antaranya tidak memenuhi syarat," kata Herli, Senin (16/10/2023).

Sementara 1.935 orang lainnya memenuhi syarat dan lolos ke tahap selanjutnya.

Herli membeberkan, dari 2.333 pendaftar itu terdiri dari 741 formasi khusus yang memenuhi syarat.

Lalu 1.193 formasi umum yang memenuhi syarat, dan 1 disabilitas yang juga memenuhi syarat.

"Waktu itu saya bilang kan 0 pendaftar disabilitas, tetapi setelah diverfikasi ini ada 1 yang memenuhi syarat administrasi," ujarnya.

Ia memaparkan, ada banyak faktor  yang mempengaruhi berkas pelamar tak memenuhi syarat.

"Bermacam-macam ya, bisa karena belum 2 tahun bekerja, pekerjaannya tidak linier, penggunaan e meterai yang tidak sesuai dan lainnya," terangnya.

Akan tetapi ia menyebut, pendaftar nanti akan diberi waktu masa sanggah untuk memperbaiki berkasnya.

"Masa sanggah tanggal 19-21 Oktober, kalau kesalahan datanya fatal contoh seperti ijazah yang tak sesuai itu kemungkinan ya ditolak," ujarnya.

"Tetapi kita lihat dulu nanti kan tergantung pusat," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala BKD Pemkot Bandar Lampung, Herliwaty mengatakan, untuk PPPK nakes Bandar Lampung formasi yang diperlukan yakni 396 orang.

Dari pendaftaran yang dibuka oleh BKN, Herli menyebut pelamar untuk PPPK nakes Bandar Lampung capai 2.333 pelamar.

"Kuota kita untuk PPPK Nakes sebanyak 396 orang, hingga penutupan semalam yang mendaftar capai 2.333 orang," kata Herli, Kamis (12/10/2023).

"Kalau CPNS memang tidak ada tahun ini," terangnya.

Herliwaty juga menjelaskan, dari 396 kuota tersebut dibagi menjadi tiga formasi,

"Pertama formasi khusus, umum dan disabilitas," katanya. (Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)