Berita Lampung

Penurunan Stunting di Lampung Nyaris Melampaui Target, Kepala BKKBN RI: Bisa Jadi Contoh Nasional

Pasalanya, Hasto mengatakan, dari padatanya penduduk Provinsi Lampung, angka stunting hanya 15 persen.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Endra Zulkarnain
Tribunlampung.co.id/Riana Minta Ristanti
Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo (tiga dari kanan) bersama Kepala Perwakilan BKKBN Lampung dr Nurizky Permanajati (dua dari kiri) dan tim pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan HOGSI XV Lampung 2023 di Hotel Novotel Bandar Lampung, Rabu (18/10/2023). 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo menyebut Provinsi Lampung dapat menjadi contoh nasional dalam penuruan stunting.

Pasalanya, Hasto mengatakan, dari padatanya penduduk Provinsi Lampung, angka stunting hanya 15 persen.

Ia menilai, angka tersebut terbilang rendah jika berkaca pasa jumlah penduduk Provinsi Lampung yang mencapai 9 juta lebih.

"Lampung ini hebat, karena penduduknya banyak, 9 juta. Tetapi angka stuntingnya 15 persen," kata Hasto saat diwawancarai awak media pada acara Pertemuan Ilmiah Tahunan HOGSI XV Lampung 2023 di Hotel Novotel Bandar Lampung, Rabu (18/10/2023).

Bahkan, Hasto mengatakan, Lampung hampir mendekati target pusat penuruanan stunting yakni 14 persen.

"Lampung ini mendekati target nasional penurunan stunting yakni 14 persen," terangnya.

Baca juga: Wapres Beri Penghargaan ke Tribunnews.com Atas Dukungan Percepatan Pengurangan Stunting

Hasto mengungkapkan, pencapaian penurunan stunting ini dinilai luar biasa.

Oleh sebab itu, ia optimistis angka penurunan stunting di Lampung akan mencapai target bahkan bisa melebihi target.

"Karena nasional terakhir itu 21,6 persen, ini hal yang menggembirakan karena ada penurunan 2,8 persen dalam 1 tahun terakhir. Dan ini kita terus kejar target," paparnya.

"Kalau Lampung optimis (capai target)," ungkapnya.

Selain itu, Hasto juga menjelaskan, Himpunan Obstetri dan Ginekologi Sosial Indonesia (HOGSI) memilki peran yang penting dalam penuruan stunting di Lampung.

Hal itu lantaran HOGSI memiliki strategi dalam penurunan stunting, juga kematian pada ibu dan kematian bayi.

Menurut Hasto, penuruan stunting, kematian ibu dan kematian bayi HOGSI lah yang paling memiliki strategi.

"HOGSI memiliki peran yang luar biasa sekali," katanya.

Ia juga menjelaskan, problem dalam pencegahan stunting terbagi menjadi dua.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved