Berita Lampung

Sepanjang Tahun Ini Hanya Ada 1.646 Kasus ISPA di Lampung Barat

Menurut Cahyani, saat ini kasus ISPA di Lampung Barat tidak terlalu urgent. Pihaknya hanya melakukan monitor saja dan menghitung kasus secara global.

Penulis: Bobby Zoel Saputra | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Bobby Zoel Saputra
Kasus ISPA di Lampung Barat pada periode Januari-Oktober 2023 berada di angka 1.646 orang. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Barat - Dinas Kesehatan (Diskes) Lampung Barat menyebut jumlah kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) masih terbilang rendah.

Sekretaris Diskes Lampung Barat Cahyani Suliawati mengatakan, kasus ISPA di Lampung Barat pada periode Januari-Oktober 2023 berada di angka 1.646 orang.

“Dibandingkan jumlah penduduk Lampung Barat yakni 300 ribu lebih jiwa, persentase kasus ISPA di sini tidak sampai 1 persen,” ujar Cahyani, Jumat (24/11/2023).

“Data tahun 2023 ini juga juga global. Karena ISPA ini merupakan penyakit yang bukan potensi kejadian luar biasa (KLB) atau ada potensi kematian,” terusnya.

Ia mengaku pihaknya tidak menyimpan data kasus ISPA pada 2021 dan 2022.

Menurut Cahyani, saat ini kasus ISPA di Lampung Barat tidak terlalu urgent. Pihaknya hanya melakukan monitor saja dan menghitung kasus secara global.

“Ketika itu tidak masalah, kita hanya memonitor saja. Kecuali itu penyakit yang berbahaya, baru akan kita data terus bahkan setiap minggu ada laporan,” tutur Cahyani.

“Jadi ISPA ini bisa kita sebut penyakit yang terbilang ringan. Masih banyak penyakit yang lebih urgen lagi dan bisa menimbulkan kematian,” sambungnya.

“Sedangkan jumlah penyakit dalam daftar 10 penyakit terbesar itu paling kecil jumlahnya bisa mencapai 4.800 kasus,” sebutnya.

Cahyani menjelaskan, ISPA merupakan penyakit yang berasal dari virus dan umumnya memengaruhi hidung, tenggorokan, dan saluran udara.

Penyakit ISPA biasanya mulai menyerang pada musim kemarau dengan kondisi udara yang berdebu.

“Karena saat ini yang banyak laporan kasus ISPA hanya di Lumbok Seminung dan Gedung Surian karena lumayan banyak debu. Namun kasusnya tidak signifikan,” jelasnya.

Kemudian, ungkap dia, gejala awal pasien atau masyarakat bisa terkena ISPA itu lebih ke tenggorokan gatal dan batuk.

“Itu sudah menjadi ciri khas gejalanya. Kalau kaya demam dan badan kemerahan itu memang tanda-tanda infeksi. Infeksi apa pun, bukan hanya ISPA,” ungkapnya.

Untuk di Lampung Barat, usia pasien yang terkena ISPA tidak bisa diklasifikasikan karena semua masyarakat bisa terjangkit dan tidak ada usia yang dominan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved