Berita Lampung

Panjang dan Sukabumi Paling Banyak Kasus ISPA di Bandar Lampung

Dua kecamatan di Bandar Lampung yang paling banyak kasus ISPA yakni Panjang dan Sukabumi.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id/Riana Mita Ristanti
Kadiskes Pemkot Bandar Lampung Desti Mega Putri sebut Panjang dan Sukabumi paling banyak kasus ISPA di Bandar Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Terdapat dua kecamatan di Bandar Lampung yang paling banyak terjadi kasus ISPA.

Dua kecamatan di Bandar Lampung yang paling banyak kasus ISPA yakni Panjang dan Sukabumi.

Baca juga: Kasus ISPA Banyak Ditemukan di 2 Kecamatan Bandar Lampung

Baca juga: Tak Ada Pasien di Lampung Meninggal dengan Diagnosa ISPA

Hal itu diungkapkan Kadiskes Pemkot Bandar Lampung Desti Mega Putri.

"ISPA di Bandar Lampung paling banyak terdapat di Kecamatan Panjang dan Sukabumi," kata Desti, Minggu (26/11/2023).

Akan tetapi Desti tak merincikan berapa jumlah pasti kasus ispa didua kecamatan tersebut.

Ia mengungkapkan, ISPA di Bandar Lampung hingga November 2023 mencapai 1.202 kasus.

"Terhitung dari Januari hingga November 2023, terdapat 1.202 kasus ISPA di Bandar Lampung," ujarnya.

Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2022, yakni 1.984 kasus.

Ia juga menyebut, kasus ispa paling banyak menyerang balita.

"Mayoritas memang masih balita," teranganya.

Desti mengatakan, ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas.

"ISPA ini lan penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas, termasuk jaringan sinus atau rongga disekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, adapun gejala dari ispa mulai daru batuk berdahak maupun batik kering.

Lalu hidung tersumbat lendir dan pembengkakkan, kemudian sakit tenggorokan, demam hingga sesak napas.

"Lalu juga sakit kepala, nyeri otot dan sendi, lemas, suara serak atau hilang hingga nyeri sinus," tuturnya.

"Bahkan juga mual muntah, diare hingga nafsu makan menurun," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved