Menteri Pertanian Kunjungi Lampung

Bantuan Pertanian Lampung Rp 181,5 Miliar, Menteri Pertanian Imbau Percepatan Tanam

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku Lampung mendapat bantuan pertanian senilai Rp 209,6 miliar.

|
Penulis: Fajar Ihwani Sidiq | Editor: Indra Simanjuntak
Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berkunjung di Lampung Tengah.  

Tribunlampung.co.id, Lampung TengahMenteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengaku Lampung mendapat bantuan pertanian senilai Rp 181,5 miliar.

Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk bibit padi inbrida, jagung hibrida, dan alat mesin pertanian (alsintan) paska panen.

Baca juga: Aksi Menteri Pertanian Tandur Padi di Lampung Tengah

Dari Rp 209,6 miliar bantuan, Lampung Tengah mendapat jatah Rp 28,1 miliar.

Menteri Pertanian mengatakan, dirinya datang ke Lampung dalam rangka mendukung terlaksananya percepatan tanam.

Karena menurutnya, Provinsi Lampung merupakan lumbung padi no 6 yang berkontribusi besar untuk Indonesia.

"Tujuan percepatan tanam agar produksi dan produktivitas meningkat, target tahun depan bisa tekan impor beras," katanya kepada awak media.

Menurutnya, di momen musim tanam saat ini, dirinya menyalurkan bantuan khususnya untuk Provinsi Lampung.

Bantuan untuk Lampung Tengah sendiri di antaranya padi inbrida senilai Rp 13,75 miliar, jagung hibrida senilai Rp 8,6 miliar, dan 23 unit alsintan paska panen senilai Rp 5,7 miliar.

Sementara untuk Provinsi Lampung, Mentan memberikan padi inbrida senilai Rp 82 miliar, jagung hibrida senilai Rp 54,5 miliar, dan 119 alsintan paska panen senilai 45 miliar.

Tak hanya itu, di tahun 2024, Amran berencana tambahkan bantuan kepada para petani di Indonesia.

Kemudian, Amran bakal selesaikan masalah kelangkaan pupuk dengan menambah jumlah untuk para petani.

"Mudah-mudahan pupuk bukan jadi masalah nasional lagi di tahun 2024 mendatang," katanya.

Dia berharap, tahun 2024 hingga 2026 bisa ekspor pangan.

"Bahkan di tahun tersebut target kita ekspor, karena swasembada sudah biasa," pungkasnya.

Beri Mesin Tandur

Seorang pria di Lampung Tengah, Lampung, diberi mesin tandur usai curhat pernah ditolak perempuan ke Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Rian Pranata dipanggil disela Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan paparan tentang pertanian di Kelurahan Adipuro, Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah, Rabu (20/12/2023).

Rian mengatakan, curhatannya bermula saat ia mendengar paparan strategi Andi Amran Sulaiman setelah dipilih kembali menjadi Menteri Pertanian.

Dia mendengar, disela pembicaraan, Andi berbagi pengalaman masa lalu, dan berkata pernah ditolak wanita sebelum menjadi menteri.

"Pas cerita itu, Pak Menteri tanya warga soal pengalaman jomblo karena ditolak wanita, lalu saya angkat tangan," ujar Rian kepada Tribunlampung.co.id.

Lalu, sambung Rian, dia dipanggil dan diminta bercerita alasan ditolak wanita.

Sambil grogi, Rian mengaku pernah ditolak wanita karena tidak 'good looking' dan pekerjaannya yang hanya pencari rumput ternak milik orangtua.

Dari ceritanya, Rian diberi motivasi dan semangat kepadanya agar tidak putus asa.

"Lupakan wanita yang menolakmu, itu satu alat mesin tandur di sana kamu bawa pulang sekarang, terus berkarya dengan alat itu," ujar Rian meniru perkataan pak menteri.

Saat itu juga, Rian langsung membawa satu mesin tandur dengan senang.

Dia berencana menggunakan mesin itu untuk menambah penghasilannya.

"Saya tidak malu dengan pekerjaan saya, saya berterimakasih sudah diberi mesin tandur, saya akan kerja lebih giat dengan ini," pungkasnya.

Tandur Padi

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman tiba di areal persawahan Adipuro, Lecamatan Trimurjo, Lampung Tengah sekira pukul 09.00 WIB, Rabu (20/12/2023).

Setibanya di lokasi, Andi langsung merebut kemudi mesin tandur menanam satu petak sawah di Lampung Tengah

Setelah mengoperasikan mesin tanam, Andi melakukan dialog terkait mesin tandur yang dioperasikannya.

Andi mengatakan, menggunakan mesin tandur lebih efisien karena dikerjakan cepat tanpa membutuhkan banyak tenaga manusia.

"Dulu tanam 1 hektar butuh 25 orang, kalau pakai ini (mesin tandur) cuma butuh 1 orang. Dan itupun, cuma dua jam tiga jam," kata Andi setelah tandur pakai mesin. 

Dia juga mengatakan, menggunakan mesin tandur, alat bisa diatur untuk mengatur jarak supaya seragam.

"Dengan jarak itu, bisa menaikkan produksi 20 persen," ungkapnya.

Andi pun melanjutlan dialog dengan menceritakan pengalamannya selama bertanam dan meneliti padi.(Tribunlampung.co.id/Fajar Ihwani Sidiq)  

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved