UIN Radin Intan Lampung
Moderasi Beragama Dinilai Sukses Wujudkan Harmoni, Begini Pandangan Rektor UIN Radin Intan Lampung
Pada prinsipnya moderasi beragama bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai beragama secara moderat dan saling menghargai hak tiap-tiap insan.
Penguatan moderasi beragama dapat menjadi solusi global dalam upaya perdamaian dunia.
Oleh karena itu perlu didorong moderasi beragama sebagai gerakan wawasan global untuk mengatasi konflik yang masih terjadi.
Moderasi beragama dapat menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai, dan toleran di wilayah Asia Afrika dan Amerika Latin.
Konflik antarmanusia tidak boleh terjadi di zaman ini, sebab mengancam masa depan umat manusia.
Sebab jika terus dibiarkan akan berakibat kehancuran total dari peradaban manusia dan global.
Para tokoh agama-agama di dunia perlu untuk bersuara lantang agar secara signifikan dapat mengingatkan dunia tentang konsensus penting yang telah dicapai, yaitu Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tujuan pelaksanaan Konferensi Moderasi Beragama Asia-Afrika dan Amerika Latin antara lain:
Pertama, menggelorakan kembali api dan semangat Konferensi Asia-Afrika 1955 di Bandung dan diplomasi Indonesia di Latin Amerika tentang perdamaian dan persatuan bagi masyarakat dunia.
Kedua, mengembangkan peran diplomasi publik internasional Republik Indonesia melalui penguatan moderasi beragama.
Ketiga, mendorong terciptanya atmosfir perdamaian dan kerukunan umat beragama di dunia. Keempat, menangkal tumbuhnya budaya kekerasan dan kelompok keagamaan ekstrem.
Kelima, mengajak para pemimpin, ilmuwan, dan praktisi dari beragam latar belakang budaya, politik dan agama untuk terlibat dalam dialog yang bermakna demi meningkatkan moderasi, toleransi, kesetaraan dan keselamatan.
Ke enam, berpartisipasi dan berkontribusi bagi terwujudnya Sustainable Development Goals (SDGs) dari perspektif agama.
Ketujuh, menampilkan praktik-praktik baik toleransi beragama dan berbagi pelajaran mengenai pembangunan kerukunan umat beragama.
Kedelapan, membuat rekomendasi mekanisme pembuatan kebijakan dan protokol dalam melakukan mitigasi dan penyelesaian masalah intoleransi, kekerasan dan ekstremisme keagamaan.
Tujuan dari konferensi tersebut jelas sangat sesuai dengan kondisi hari ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.